Malang, SERU.co.id – Pj Wali Kota Malang menyampaikan pesan kepada 237 Calon Jamaah Haji (CJH) Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) RSI Aisyiah Malang. Agar khusyuk menjalankan ibadah haji dan menjaga nama baik daerah saat beribadah di tanah suci.
Pj Wali Kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM mengatakan, totalitas memanfaatkan waktu beribadah dengan khusyuk dan menjaga nama baik daerah. Pendamping juga perlu melaksanakan tugasnya dengan ikhlas dan optimal dalam mengawal 131 CJH perempuan dan 106 CJH laki-laki KBIH RSI Aisyiyah Malang.
“Tadi ada kabar bahwa cuacanya sangat panas, karena ini ibadah fisik tentu harus menjaga stamina dan terus bersama-sama. Selain itu, pendamping harus memberikan dampingan yang optimal dengan ikhlas, karena ini juga bernilai ibadah,” seru Sam Wahyu, saat prosesi panjatan doa bersama keberangkatan CJH KBIH RSI Aisyiah Malang digelar di Masjid Al-Ikhlas, Jl Raya Langsep Kota Malang, Kamis (9/5/2024).
Senada, Ketua Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) RSI Aisyiyah Malang, Drs Bahtiar Effendi menyampaikan, telah memberikan bimbingan secara optimal. Ada kegiatan pra manasik haji hingga pendalaman materi yang dilakukan dalam jangka waktu terhitung 5 bulan.
“Dua bulan untuk pra manasik sebagai pembekalan penguatan ibadah ke-Islaman fisik dan keimaman batiniyah seperti thaharah dan lainnya. Dua bulan baru manasik haji, disini pembekalan mulai dari rukun wajib hingga sunnah dalam pelaksanaan haji. Selain itu, kami ajak halaqoh pendalaman materi sepanjang Ramadan penuh,” terang Bahtiar.
Sebagai informasi, 237 CJH bersama kloter 23 akan berangkat gelombang pertama pada 16 Mei 2024. Lalu 17 Mei 2024 dari Asrama Haji Sukolilo menuju Bandara Juanda Surabaya untuk penerbangan ke Madinah. Dengan rata-rata umur CJH sekitar 40-50 tahun dan yang tertua berumur 85 tahun.
“16 Mei 2024 nanti akan dilakukan proses pelepasan CJH dari Lapangan Rampal oleh Pj Wali Kota Malang menuju asrama haji di Surabaya. 17 Mei 2024 akan melakukan penerbangan dari Bandara Juanda terus ke Madinah. Ada jamaah haji yang paling tua berumur 85 tahun yaitu ibu Siti Mujiatun dari Bandulan Malang,” jelasnya.
Baca juga: Kantor Imigrasi Kelas I TPI Malang Berikan Kemudahan Mengurus Paspor
Sementara Direktur RSI Aisyiyah Malang, dr Rini Krisnawati MKes FISQua mengatakan, segala upaya pendampingan optimal diharapkan dapat bermanfaat. Sehingga penantian panjang, menunggu keberangkatan selama ini tidak sia-sia.
“Ada satu hal pesan saya, berkontribusilah secara signifikan untuk dakwah kami. Semoga semua diberikan kelancaran serta haji yang mabrur, sehingga mampu memberi manfaat bagi umat,” harapnya. (ws11/rhd)
