Sistem Parit, Solusi Jangka Pendek Antisipasi Luapan Kali Paron dari Akademisi UB

Sistem Parit, Solusi Jangka Pendek Antisipasi Luapan Kali Paron dari Akademisi UB
Akademisi Bidang Pengelolaan Air UB, Prof Dr Ir Muhammad Bisri MS IPU. (ist)

Batu, SERU.co.id Kali Paron yang berada di Dusun Beru, Desa Bumiaji, Kota Batu sering menjadi langganan banjir di saat tingginya intensitas hujan. Warga biasanya harus selalu turun membersihkan sisa lumpur tebal untuk membuka kembali akses jalan agar bisa kembali dilewati warga.

Akademisi Universitas Brawijaya (UB), Prof Dr Ir Muhammad Bisri MS IPU menuturkan, daerah Kali Paron merupakan lahan pertanian atau tanaman semusim. Sementara, dulu Kota Batu merupakan daerah yang masih dipenuhi oleh pepohonan sehingga masih dapat menyangga air yang datang.

Bacaan Lainnya

“Maka dari pengamatan saya, alangkah baiknya merancang ataupun membuat sistem saluran parit dikarenakan lebih efektif,” seru Rektor ke-12 UB.

Prof Bisri, sapaannya menjelaskan, seiring berjalannya waktu, banyak petani di Kota Batu yang beralih lahan tanaman semusim. Pembukaan lahan yang berdampak pada pemotongan pohon pun terjadi akibat dari berkembangnya jumlah penduduk Kota Batu. Karenanya, sekarang mudah terjadi luapan yang mengakibatkan banjir.

Baca juga: Buktikan Kemampuan, Puluhan Anak Autism Cat Musala Al Ikhlas Tlekung Batu

“Pembuatan sistem parit, sehingga air yang ada dapat tertampung dan mengalir ke parit itu jika untuk jangka panjang dilakukan reboisasi,” cetus Guru Besar Teknik Pengairan pertama di Indonesia ini.

Lebih lanjut dijelaskan, sistem parit dibuat di pinggiran lahan pertanian untuk dapat menampung air dapat juga digunakan untuk lahan pertanian. Dengan adanya sistem saluran parit ini diharapkan dapat mengurangi risiko banjir di sekitar Kali Paron. Resiko genangan air yang dapat merendam pemukiman warga bisa dikurangi.

Baca juga: Ini Pesan Gus Miftah Pada Peringatan Nuzulul Qur’an di Kota Batu

“Kita perlu mengambil langkah proaktif dalam mengatasi masalah banjir di sekitar Kali Paron. Salah satu langkah yang efektif adalah dengan membuat saluran parit yang sudah ada,” terang pria asli Malang ini.

Prof Bisri juga mengajak masyarakat untuk aktif dalam melakukan pemeliharaan rutin dan membersihkan saluran parit dari sampah agar aliran air tetap lancar. Karena keunggulan dari sistem saluran parit ini adalah kemampuannya dalam menyerap volume air yang cukup besar.

“Pemeliharaan rutin dan kepedulian masyarakat terhadap kebersihan saluran parit sangat penting dalam menjaga sistem ini agar berfungsi optimal,” pungkas inisiator dari gerakan menabung air (GERAI) ini. (dik/mzm)

disclaimer

Pos terkait