Buktikan Kemampuan, Puluhan Anak Autism Cat Musala Al Ikhlas Tlekung Batu

Salah satu anak autism mengecat dinding Musala Al Ikhlas Tlekung Batu. (rhd) - Buktikan Kemampuan, Puluhan Anak Austim Cat Musala Al Ikhlas Tlekung Batu
Salah satu anak autism mengecat dinding Musala Al Ikhlas Tlekung Batu. (rhd)

Kolaborasi MAC, wouww.com dan Pemkot Batu

Batu, SERU.co.id – Merek cat premium Wouww.com dan Malang Autism Center (MAC) berkolaborasi melakukan pelatihan Rupa Citra tenaga cat professional kepada anak berkebutuhan khusus (Autisme). Salah satu penerapannya dengan melakukan praktek pengecatan di Musala Al Ikhlas, Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, selama 4 hari, Rabu-Sabtu (27-30/3/2024).

Chief Operations Officer, Ricky Soesanto, sekaligus Founder Wouww.com mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk nyata dukungan moral terhadap anak-anak autisme. Sekaligus aplikasi lanjutan dari kegiatan pelatihan yang sudah diselenggarakan beberapa waktu lalu di Malang Creative Center (MCC).

Bacaan Lainnya

“Tujuannya, agar anak berkebutuhan khusus dapat berkarya langsung ditengah-tengah masyarakat, apalagi bertepatan dengan bulan Ramadhan. Sehingga masyarakat bisa menilai dan merasakan langsung hasil karya ABK,” seru Ricky.

Baca juga: Malang Autism Center Kenalkan Metode Ampuh Tangani ABK, Ikuti Webinar Gratisnya

Disebutkannya, selanjutnya mereka akan mendapatkan sertifikat keahlian yang dikeluarkan oleh Balai Latihan Kerja (BLK) oleh Dinas Tenaga Kerja Tanggerang. Bekerja sama dengan manufaktur produsen cat merk Wouww.com.

Kegiatan ini merupakan rangkaian acara peringatan Hari Autisme Sedunia yang jatuh pada 2 April. Dimana nantinya akan dilaksanakan lomba lukis tong sampah dan lomba lukis topi di Balai Kota Among Tani, Kota Batu.

“MAC dan Wouww.com turut sebagai peserta aktif dan mitra kolaborasi dengan PKK Pemkot Batu serta Junior Chamber Indo Chapter (JCI Surabaya),” terang Ricky.

Senada, Founder dan CEO Malang Autism Center (MAC), Mohammad Cahyadi menjelaskan, setelah pelatihan dari rupa citra kemarin, anak-anak autism membuktikannya. Dari 8 hari pelatihan yang mereka terima sebelumnya, dilanjutkan praktek kerja nyata selama 4 hari.

“Kita dapat lihat dan saksikan bahwa anak kebutuhan khusus autism sekalipun, selama diberikan kesempatan, latihan, pendampingan dan bimbingan. Maka mereka juga bisa mengerjakan dan menuntaskan pekerjaan tersebut,” ucap Acai, sapaan akrabnya.

Anak-anak autism bersama para pendukung kegiatan MAC, wouww.com dan Pemkot Batu. (rhd) - Buktikan Kemampuan, Puluhan Anak Austim Cat Musala Al Ikhlas Tlekung Batu
Anak-anak autism bersama para pendukung kegiatan MAC, wouww.com dan Pemkot Batu. (rhd)

Acai menambahkan, dari 10 anak yang turut praktek, hanya 3 anak autism yang dinyatakan kompeten berhasil menyelesaikan tugasnya. Sementara 7 anak autism lainnya akan kembali digali potensinya, dan diarahkan sesuai bakat, minat dan kemampuannya.

“Jangan lihat angka 30 persennya, tapi lihat proses panjang yang dilalui anak autism, orang tua dan orang-orang disekitarnya. Artinya 30 persen ini adalah sebuah proses panjang dalam angka keberhasilan menuju profesional. Jika disetarakan 4 juta anak autism di Indonesia, artinya ada 1,2 juta anak autism yang berpotensi bekerja secara profesional,” beber Acai.

Dirinya berpesan kepada masyarakat dan para orang tua, cara pandang terhadap anak autism, kata kuncinya adalah perilaku yang sudah membaik. Semuanya melalui rangkaian proses panjang, yang membutuhkan energi, waktu dan materi yang tidak sedikit.

Sementara itu, Kepala DP3AP2KB Kota Batu, Aditya Prasaja mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Batu menyambut positif kegiatan ini. Dimana faktanya, jika anak-anak autism diberikan kesempatan, maka mereka bisa menunjukkan kemampuan dan kesetaraan hidup di masyarakat.

“Dengan bekal sertifikat BLK tersebut, kami bisa menyampaikan ke Pemerintah Desa jika mereka bisa memberdayakan anak-anak autism. Salah satunya mengecat, seperti yang ditunjukkan anak-anak (autism) ini. Apalagi ada anak autism dari Batu, bagian inklusi dan kesetaraan, tentunya fee mereka juga harus sama,” ungkap Adit, sapaan akrabnya.

Baca juga: Pejabat Malang Raya Apresiasi Workshop Malang Autism Center

Menurutnya, program inklusi yang ada di sekolah-sekolah di Kota Batu merupakan bukti pengakuan anak berkebutuhan khusus atau autism. Serta beberapa sektor lainnya yang mewadahi kemampuan anak-anak istimewa ini.

“Pemberdayaan ini memang belum mencover semuanya. Pemkot Batu sendiri sudah menerapkan saat kepemimpinan Bu Dewanti Rumpoko, dimana ada beberapa staf Disabilitas. Harus kita kampanyekan bahwa penyandang disabilitas memiliki hak yang sama,” tandasnya. (rhd)

disclaimer

Pos terkait