Malang, SERU.co.id – Pengumuman SNBP telah resmi keluar pada Selasa (26/3/2024) pukul 15.00. Hasilnya, Universitas Brawijaya (UB) menjadi kampus terbanyak kedua penerima SNBP. Total pendaftar di UB sebanyak 31.368 dan pendaftar KIPK sebanyak 6.509.
Wakil Rektor bidang Akademik (UB), Prof Dr Imam Santoso mengatakan, untuk Saintek, Kedokteran menjadi peminat terbanyak di UB. Mencapai 1.588 kemudian disusul Teknik Informatika sebanyak 1.312 dan Farmasi sebanyak 1.177.
“Sementara untuk Soshum, Administrasi Bisnis menjadi peminat terbanyak mencapai 1.697. Kemudian Ilmu Hukum 1.630, Manajemen 1.557 dan Psikologi sebanyak 1.261,” seru Prof. Imam, Selasa (26/3/2024).
Baca juga: Angkat Program LimBat, Mahasiswa UB Raih Best Speech Miss Jawa Timur 2023
Lebih lanjut, dari segi keketatan, dari Saintek ada Farmasi dengan keketatan 2,55 persen yang diterima hanya 30. Kemudian Prodi Sains Data 3,52 persen, diterima 12 dari 341 peminat. Ketiga Kedokteran dengan rasio keketatan 3,78 persen, dimana diambil hanya 60.
“Sementara dari Soshum, paling ketat dari Prodi Manajemen dengan rasio 4,75 persen. Kemudian Psikologi 4,84 persen dan Pariwisata 5,45 persen. Pendaftar pilihan pertama UB sebanyak 21.002 dan pilihan kedua sebanyak 12.575 serta yang diterima sebanyak 3.362,” bebernya.
Namun mayoritas diterima dari pilihan pertama, mencapai 3653 dan sisanya pilihan kedua. Sementara KIP diterima sebanyak 486. Untuk itu, para peserta diharapkan lebih menggenjot di pilihan pertama.
Baca juga: UB Terima 5.380 Camaba Jalur SNBP, Peringkat 1 PTN Penerima Terbanyak
“Pilihan dua hampir pasti tidak diterima, kalau pun diterima hanya pada Prodi dengan peminat sedikit. Ini kesempatan baik, makanya pikirkan matang-matang dan tidak boleh coba-coba. Jangan takut masalah biaya, UB punya skema bantuan kuliah dan beasiswa,” ungkap pria ramah senyum itu.
Terakhir, Provinsi Jawa Timur masih menjadi daerah Peminat terbanyak di UB, mencapai 14 persen. Disusul Jawa Barat, DKI Jakarta dan Jawa Tengah. Kemudian Jawa Timur diterima sebanyak 2.300, DKI Jakarta 249 dan Jawa Barat sebanyak 225. (afi/rhd)
