Dilabeli Wisata Jeglongan Sewu, Ini Respon Bupati Ngawi

Dilabeli Wisata Jeglongan Sewu, Ini Respon Bupati Ngawi
Salah satu ruas jalan berlubang di Kabupaten Ngawi. (foto:ist)

Ngawi, SERU.co.id – Satire ‘Wisata Jeglongan Sewu’ beberapa waktu terakhir mulai santer disuarakan oleh masyarakat di Kabupaten Ngawi. Pasalnya, sejumlah jalan nasional hingga jalan provinsi di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur mulai rusak hingga memakan korban jiwa.

Kerusakan jalan kategori ringan maupun sedang terlihat hampir di seluruh jalan penghubung antar kota di Kabupaten Ngawi. Salah satunya terlihat di Jalan Nasional Ngawi-Solo, jalan yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah.

Bacaan Lainnya

Jalan itu merupakan kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia. Banyak yang bergelombang dan bahkan berlubang dengan berbagai macam diameter serta kedalaman.

Tak sedikit pula pengendara yang terjeblos ke dalam lubang-lubang itu. Banyak dari pengendara yang mengalami kebocoran ban serta kerusakan pada velg kendaraannya setelah melewati jalanan itu.

Baca juga:  Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono Minta Para Kades Jaga Amanah

Tak cukup sampai disitu, bahkan jalanan tersebut juga telah memakan korban jiwa. Pada Sabtu (16/3/2024) pukul 11.45 WIB, Yuliana Ajeng Pradita, 27, warga Desa Kalang Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur harus meregang nyawa setelah terjeblos dan terlindas truk di Desa Pengkol, Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi.

Korban meninggal dengan kondisi luka cukup parah pada bagian kepala diduga terlindas truk bernomor polisi S 9263 NH. Sementara sepeda motor Honda Beat hitam nopol AE 2684 QW yang dikendarai korban ringsek pada bagian depan usai terlibat tabrakan.

“Kejadian berawal saat korban yang mengendarai Honda Beat berpelat nomor H 2684 QW berkendara dari arah Ngawi ke arah Solo. Sampai di lokasi korban menabrak lubang di  jalan sehingga oleng ke kanan dan ditabrak truk,” kata Kanit Gakkum Satlantas Polres Ngawi Ipda Yudhi Yulianto.

Baca juga: Gelar Musrenbang RKPD dan RPJPD 2025-2045, Bupati Ngawi Berharap Isu Strategis di Ngawi Dapat Segera Teratasi

Selain itu, aksi protes terhadap jalanan rusak juga terjadi di Raya Ngawi – Caruban tepatnya masuk Desa Munggut, Padas. Jalan raya yang menghubungkan Kabupaten Ngawi dengan Kabupaten Madiun itu dinilai mengancam nyawa pengendara, jalan itu pun kini ditanami pohon pisang oleh warga setempat.

“Sudah banyak korban, tak sedikit yang jatuh bahkan roda velg motor rusak. Dengan ditanami pohon pisang, setidaknya ini sebagai tanda bahwa jalan berlubang, agar tidak ada korban selanjutnya,” kata San, salah seorang warga yang setiap hari melewati jalan itu.

Baca juga: DPPTK Kabupaten Ngawi Gelar Bimtek, Gandeng Puluhan Karyawan Industri Rokok

Menanggapi itu, Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono mengucapkan permohonan maaf secara terbuka melalui grup facebook Info Cepat Ngawi Peduli (ICNP), Sabtu (16/3/2024) sore. Ony menuturkan, pihaknya juga sudah mengupayakan percepatan penangulangan kondisi jalan di Ngawi, khususnya Kabupaten Ngawi bagian utara, yakni Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Pitu.

‘’Assalamu’alaikum wr wb, di Bulan Ramadhan ini izinkan kami memohon maaf kepada saudaraku seluruh warga masyarakat Ngawi dan yang melintasi kabupaten Ngawi dengan ketidak-nyamanan jalan, baik jalan Nasional, Jalan Propinsi, Jalan Kabupaten,’’ tulis Ony Anwar melalui akun facebook resminya di grup ICNP.

Di sisi lain Pemkab Ngawi juga terus menggeber pembangunan infrastruktur untuk perbaikan jalan dan jembatan. Saat ini, tujuh proyek jumbo bernilai lebih dari seratus miliar rupiah itu terus dikebut proses tahapan pelaksanaannya. Tujuh pekerjaan bidang infrastruktur itu masuk dalam proyek strategis yang telah ditetapkan Pemkab Ngawi.

Tujuh proyek strategis Kabupaten Ngawi antara lain:

– Rekonstruksi Jalan Siliwangi: Rp 25,5 miliar

– Rekonstruksi Jalan Bringin – Boan Barat: Rp 14,7 miliar

– Rekonstruksi Jalan Pandansari – Paron – Teguhan: Rp 30,1 miliar

– Rekonstruksi Jalan Teguhan – Soco – Jogorogo: Rp 28,7 miliar

– Pembangunan Jembatan Sidolaju: Rp 10,2 miliar

– Rekonstruksi Jalan Kwadungan – Budug: Rp 8,4 miliar

– Rekonstruksi Jalan Kandangan – Mangunharjo: Rp 10,1 miliar.

Total pagu pengerjaan proyek strategis tersebut mencapaui Rp 127,7 miliar dan ditarget selesai seluruhnya pada 2024 ini.(nug/ono)

 

Pos terkait