FKKA PTN-BH Dorong Sublimasi Peran Strategi Akuntabilitas Perguruan Tinggi

Para peserta FKKA PTNBH berfoto bersama. (rhd) - FKKA PTN-BH Dorong Beragam Sublimasi Peran Perguruan Tinggi
Para peserta FKKA PTNBH berfoto bersama. (rhd)

Malang, SERU.co.idUniversitas Brawijaya (UB) Malang menjadi tuan rumah Pertemuan Forum Komunikasi Komite Audit (FKKA) Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH). Dengan mengusung tema “Sublimasi Peran, Strategi, dan Akuntabilitas Komite Audit dalam Mencegah Kecurangan dan Resiko di Perguruan Tinggi.”

Ketua Komite Audit (KA) UB, Prof Iwan Triyuwono SE Ak CA MEc PhD mengatakan, FKKA PTN-BH ini dihadiri oleh 79 orang dari 19 perguruan tinggi (PT) dari total anggota 21 PTN-BH. Melalui forum ini, harapannya akan menghasilkan perumusan atau formula baru yang dapat diterapkan setiap anggota FKKA PTN-BH melalui pertukaran sistem.

Bacaan Lainnya

“Setiap perguruan tinggi pasti memiliki visi yang ingin dicapai melalui berbagai keputusan. Dimana pasti ada resiko, kecurangan dan tantangan yang akan dihadapi. Memang potensi resiko dan kecurangan itu tidak bisa dihilangkan, namun bisa dikendalikan,” seru Prof Iwan Triyuwono, ditemui di Ruang Algoritma Gedung Filkom lantai 2, Jumat (8/3/2024).

Baca juga: UB Berstatus PTN-BH, Dorong Percepatan Target World University

Menurutnya, sublimasi artinya naik level, sehingga apa yang dilakukan harus lebih baik dibanding sebelumnya. Dimana setiap perguruan tinggi pasti memiliki pola tersendiri dalam menentukan sebuah kebijakan melalui beragam dasar pemikiran, kajian dan tindakan, salah satunya audit.

“Harapannya dapat memberikan kontribusi maksimal dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tantangannya, seberapa besar resikonya, kebocorannya, mengendalikan kecurangan dan mengeliminasi resiko kehilangan yang tinggi,” imbuhnya, sembari menambahkan jika UB akan menerapkan sistem Artificial Intelegence (AI) dalam audit.

Rektor UB (tengah) bersama Ketua KA UB, menjawab pertanyaan awak berita. (kanan). (rhd) - FKKA PTN-BH Dorong Beragam Sublimasi Peran Perguruan Tinggi
Rektor UB (tengah) bersama Ketua KA UB, menjawab pertanyaan awak berita. (kanan). (rhd)

Melalui forum ini, rumusan atau kajian yang dihasilkan dapat diduplikasi dan dilaksanakan pada masing-masing perguruan tinggi. Dimana panitia menghadirkan beberapa narasumber kompeten dan komisi yang membidangi.

“Yakni Komisi 1 tentang diskusi dan peran pemegang keputusan. Komisi 2 tentang peraturan dan strategi. Dan komisi 3 tentang akuntabilitas,” bebernya.

Sementara itu, Rektor UB, Prof Widodo SSi MSi PhD MedSc mengatakan, apa yang sekarang kita manage merupakan hasil kajian Komisi Audit (KA). Disisi lain, KA dituntut menaikkan ranking dengan riset dan inovasi, beserta tantangannya.

“UB menyambut baik diskusi Komite Audit, dimana akan menjadi hal penting dalam memberikan masukan penentu kebijakan. Lebih dari itu, anggaran yang kita gunakan harus efisien untuk kegiatan lebih baik, lebih banyak untuk riset penelitian,” terang Prof Widodo.

Baca juga: Mini Expo dan Business Matching, DI2B UB Usung 14 Tenant Inovasi

Senada, Ketua Forum Komunikasi Komite Audit PTN-BH, Prof Dr Agus Joko Pramono MAcc Ak CA mengatakan, forum ini bersifat non formal. Dimana masing-masing PTN-BH memiliki keunggulan dan kekurangan.

“Dari hasil diskusi masing-masing komisi, nantinya membahas rangkuman diskusi dan disampaikan kepada masing-masing perguruan tinggi. Sehingga masing-masing peserta diperkenankan memberikan literasi kepada tiap peserta PTN BH lainnya untuk diamati, ditiru dan dikembangkan,” bebernya Prof Agus Joko.

Sehingga akan nampak, mana yang menjadi aset, operasional, aset milik negara dan kepemilikan. Hingga akhirnya meminimalisir terjadinya kebocoran. (rhd)

disclaimer

Pos terkait