Kabupaten Jombang Kembali Mendapat Penghargaan Adipura

Penghargaan diserahkan oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong, didampingi Direktorat Jenderal PSLB3. (Seru.co.id/ful) - Kabupaten Jombang Kembali Mendapat Penghargaan Adipura
Penghargaan diserahkan oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong, didampingi Direktorat Jenderal PSLB3. (Seru.co.id/ful)

Jombang, SERU.co.id – Penghargaan tertinggi di bidang lingkungan hidup level nasional kembali diraih Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur, “Trophy Adipura Kategori Kota Sedang” Tahun Anggaran 2023 dari Presiden Republik Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia.

Penghargaan diserahkan oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong, didampingi Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Rosa Vivien Ratnawati kepada Pj Bupati Jombang Sugiat, yang diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Jombang, Wignyo Handoko.

Bacaan Lainnya

Kabupaten Jombang yang merupakan salah satu kabupaten kota yang dianggap berhasil menunjukkan kinerja dan melaksanakan komitmen dalam pengelolaan sampah dan ruang terbuka hijau dalam mewujudkan kualitas lingkungan hidup yang bersih yang teduh dan berkelanjutan.

Baca juga: Dukung Adipura Kota Malang, Kodim 0833 Kerahkan Personel Bersihkan Alun-Alun

Hal ini disampaikan Pj. Bupati Jombang, Sugiat ketika sambutan dalam kegiatan tasyakuran Trophy Adipura Kategori Kota Sedang di Alun – Alun Kabupaten Jombang, Rabu (6/3/2024).

Sugiat menambahkan, atas nama Pemerintah Kabupaten Jombang tentu menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh masyarakat dan seluruh kader lingkungan di permukiman, di sekolah, pesantren, dan di desa. Juga seluruh tenaga kebersihan, tenaga pengelola kebersihan, serta seluruh penggiat lingkungan yang telah berkomitmen, berpikir, dan bekerja bersama untuk pencapaian adipura ini.

“Penghargaan Adipura bukan hanya sebatas simbol dan kebanggaan. Namun ke depan dapat dijadikan sebagai motivasi untuk dapat terus membudayakan perilaku bersih dan kesadaran bersama menjaga dan memelihara lingkungan. Sehingga dapat mempertahankan kemerdekaan unggul dalam pengelolaan lingkungan,” terangnya.

Sugiat mengajak semua untuk memantapkan komitmen bersama dengan seluruh perangkat daerah, dunia usaha, sekolah, madrasah, pesantren, serta masyarakat guna memulai langkah nyata memulai lingkungan hidup, terutama terkait pengelolaan sampah

“Saya juga menekankan kembali kepada seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), seluruh desa, dan kelurahan agar terus menjadi pelopor pengembangan kawasan yang berwawasan lingkungan. Bukan hanya penataan kebersihan kantor dan juga penataan ruang terbuka hijau. Tetapi juga komitmen melakukan program pengurangan sampah dengan bank sampah dan program – program lainnya. Mudah – mudahan kita dapat menjaga prestasi yang diraih Kabupaten Jombang,” ucap Sugiat.

Di tempat sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jombang menyampaikan, pada tanggal 5 Maret 2024 Pemerintah Kabupaten Jombang telah menerima penghargaan Adipura yang ke empat kali sejak tahun 2006.

“Penilaian kerja pengelolaan sampah ini melalui proses yang cukup panjang. Penilaian ini diawali dengan pengisian data diaplikasi sistem informasi pengolahan sampah secara nasional,” ucapnya

Lanjut Ulum, pengisian data kemudian diverifikasi Kementerian Lingkungan Hidup terkait administrasi dan terakhir bulan September 2023 diadakan penilaian secara lapangan. “Ketika proses penilaian, banyak spot tempat yang dinilai yakni, hampir semua fasilitas umum termasuk perkantoran. Meskipun penilaian dilakukan secara sampel (percontohan). Umumnya penilaian ini memakan waktu 2 hari,” kata Ulum.

Baca juga: Apel Pagi, Pemkot Batu Syukuran Penghargaan Adipura

Di sisi lain, masih banyak pekerjaan rumah atau tugas yang harus terus diselesaikan. Khususnya terkait pengelolaan sampah. Pemerintah Kabupaten Jombang sudah punya Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Banjardowo yang sudah diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia. Luar biasa teknologinya, namun demikian masih belum cukup.

“Masih banyak pekerjaan rumah, kemudian pengelolaan sampah pola pengelolaan dengan model kumpul angkut yang sudah disempurnakan. Selain itu, pengelolaan sampah dengan pembatasan sampah, pemanfaatan kembali, dan pendaur ulang bank sampah. Pembangunan bank sampah TPS3R harus didorong untuk menjadi sumber daya yang meningkatkan ekonomi sirkuler pada masyarakat,” pungkasnya. (ful/mzm)

Pos terkait