Malang, SERU.co.id – Sempat tersiar kabar Warung Tekan Inflasi tutup pada penghujung tahun 2023. Kini Pemkot Malang melalui Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) memastikan akan buka kembali, sembari menunggu momen yang tepat. Meski masih diprediksi menjelang Ramadan atau memasuki pekan pertama Ramadan.
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Kadiskopindag), Eko Sri Yuliadi mengatakan, pihaknya tinggal menunggu momen dan perintah Pj Wali Kota Malang. Sekaligus menjelaskan alasan berdirinya Warung Tekan Inflasi di 3 (tiga) pasar tradisional, yakni Pasar Dinoyo, Pasar Blimbing dan Pasar Besar.
“Warung tekan inflasi dibuat saat inflasi, karena sekarang sudah normal, maka kita tunggu dan tahan dulu. Momentumnya kita hitung year on year, per tahun bukan per bulannya. Untuk itu, dua bulan ini akan kita lihat apakah warung tekan inflasi perlu dibuka lagi,” seru Eko Adi, sapaan akrabnya.
Lebih lanjut, pihaknya belum bisa menentukan waktu pengadaan kembali warung tekan inflasi. Kemungkinan besar diadakan saat menjelang bulan Ramadan atau minggu pertama puasa.
Baca juga: Pemkot Malang Bakal Renovasi Perpustakaan Lama Jadi Modern
“Kalau setiap hari kita buka, kasihan pedagang lainnya. Sementara untuk pasar murah sudah tidak ada lagi. Namun diganti dengan operasi pasar bekerja sama dengan Bulog,” terang Eko.
Pasar murah difokuskan pada kecamatan dan kelurahan. Tujuannya untuk sasaran rumah tangga miskin dan pemerataan kebutuhan sembako pada rakyat miskin di kecamatan kelurahan.
“Untuk menekan harga, bisa mengurangi permintaan. Kita harus cukupi dan kendalikan permintaan agar permintaan lain menurun. Sementara operasi pasar nantinya dikhususkan kepada pedagang dan masyarakat dengan harga di bawah pasar,” tutup Eko.
Baca juga: Pemkot Malang Gelar Workshop, Kenalkan Koperasi pada Generasi Milenial
Sebagai informasi, berdasarkan data BPS, Kota Malang mengalami inflasi sebesar 0,50 persen (mtm) dan tahunan sebesar 2,64 persen (yoy). Statistik inflasi tahunan Kota Malang masih berada di bawah nasional dan Jawa Timur.
“Inflasi Kota Malang tinggi menjelang akhir tahun 2023, tetapi saat diadakan warung tekan inflasi akhirnya menurun bahkan deflasi. Dengan masih terjaganya statistik inflasi tersebut, warung tekan inflasi belum diadakan kembali oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Namun, Pemkot Malang berencana mengadakan operasi pasar hingga warung tekan inflasi, setelah melihat situasi menjelang atau memasuki Ramadan,” tandasnya. (afi/rhd)