Dinkes Batu Serentak Gelar PSN, Perangi Demam Berdarah

Dinkes Batu Serentak Gelar PSN, Perangi Demam Berdarah
ilustrasi kegiatan membuang genangan air di dalam panci bekas yang bisa jadi tempat bersarangnya nyamuk. (foto: dik)

Batu, SERU.co.id   Untuk mencegah penyebaran kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), Dinas Kesehatan (Dinkes) Batu secara serentak melakukan kegiatan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di seluruh wilayah Kota Batu. Kegiatan tersebut dilaksanakan, pada Minggu (25/2/2024) dari pukul 07.00 sampai dengan 09.00 WIB.

Kegiatan ini antara lain dilakukan oleh Puskesmas Bumiaji dan warga Desa Mojorejo, Jl. Mojowangi RT 13 RW 06 Ngandat Kidul, dan RW 09 Kelurahan Temas. Kegiatan PSN ini bertujuan untuk memberantas sarang nyamuk Aedes Aegypti yang menjadi sumber penularan DBD di wilayah Kota Batu. Kegiatan akan diulang 1 kali seminggu selama 1 bulan.

Bacaan Lainnya

Plt. Kepala Dinkes Kota Batu, Aditya Prasaja mengatakan, pihaknya mengimbau seluruh masyarakat untuk melakukan pemeriksaan rutin terhadap tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Termasuk pot-pot bunga air, tampungan air dispenser, penampungan air kulkas, potongan bamu dan  talang air yang mampet. Selain itu tumpukan barang bekas lainnya juga bisa menjadi pemicu berkembangbiaknya  Nyamuk Aides Aegypti.

Baca juga:  DBD Makan Korban, Dinkes Batu Tingkatkan Kewaspadaan

“Masyarakatlah yang bisa mengecek di lingkungan rumahnya masing-masing.  Kami Dinkes tidak mungkin memeriksa kamar mandi warga satu persatu,” serunya.

Dalam rangka membantu pencegahan, pihak Dinkes juga menyediakan bubuk abate secara gratis. Bubuk ini dapat diperoleh di Puskesmas terdekat. Masyarakat tidak perlu ragu untuk mengambil dan menggunakannya untuk melindungi diri dan keluarga dari gigitan nyamuk DB.

Baca juga: Musim Hujan, Dinkes Batu Ingatkan Warga Waspadai Leptospirosis

“Masyarakat juga diminta untuk waspada terhadap gejala DBD seperti pusing, demam, mual, nyeri otot, kelelahan, atau bintik kemerahan,” ucapnya.

Aditya berharap pula, jika masyarakat atau anggota keluarganya ada yang mengalami gejala tersebut, diimbau untuk segera memeriksakan dirinya ke fasilitas kesehatan terdekat. Agar segera mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat. Pihaknya berupaya  keras agar tidak ada lagi warga Batu yang jadi korban demam berdarah.

“Pak Pj. Wali Kota menaruh atensi serius atas naiknya angka kasus demam berdarah. Intinya beliau berpesan jangan sampai ada korban jiwa lagi,” tegasnya.

Aditya yang juga Kepala DP3AP2KB Kota Batu itu menegaskan, dalam PSN ini tidak dilakukan fogging atau pengasapan. Kegiatan kerja bakti PSN yang dilakukan masyarakat tidak harus melakukan kerja bakti seperti halnya merapikan lingkungan. Terpenting adalah memastikan tidak ada tempat nyamuk untuk bertelur dan membuat jentik nyamuk tidak bisa menjadi nyamuk dewasa.

“Menghentikan siklus kehidupan nyamuk, itu yang paling penting,” imbuhnya

Adit, sapaannya menceritakan, dalam sekali terbang, nyamuk bisa berpindah antara 50 – 200 meter. Setelah berhasil menggigit seorang manusia, dia bisa menggigit orang lain atau terbang kembali kemana dia suka. Sehingga  kegiatan PSN ini harus dilakukan serentak secara bersamaan di wilayah Kota Batu.

“Seringnya hujan akhir-akhir ini juga menambah resiko berkembang pesatnya perkembangbiakan nyamuk. Kalau dibiarkan genangan itu, bisa berbahaya,” pungkasnya. (dik/mzm)

 

Pos terkait