Harga Beras Meroket, Dispangtan Kota Malang Gelar Pangan Murah Pasca Pemilu

Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan Hariyadi. (rhd) - Harga Beras Meroket, Dispangtan Kota Malang Gelar Pangan Murah Pasca Pemilu
Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan Hariyadi. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Selama masa kampanye hingga menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) pada 14 Februari 2024, harga beras meroket. Bahkan pantauan di beberapa pedagang beras di Kota Malang mengalami peningkatan signifikan hingga di atas harga eceran tertinggi (HET). Dari harga beras medium secara rata-rata nasional sebesar Rp12.920 per kilogram, kini mencapai Rp15.600 per kilogram.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Slamet Husnan Hariyadi menyampaikan, kenaikan harga beras tersebut terjadi secara nasional. Untuk itu, pihaknya akan melakukan pangan murah yang akan dilakukan di setiap Kecamatan pasca pemungutan suara.

Bacaan Lainnya

“Kenaikan harga beras ini terjadi secara nasional, dan Dispangtan hanya bisa melakukan pangan murah. Kalau pasar murah itu ranahnya Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang,” seru Slamet, sapaan akrabnya.

Baca juga: Temukan Harga Gula Meroket, Pj Wali Kota Malang Instruksikan Pasar Murah

Sebagaimana program dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), Dispangtan Kota Malang akan melakukan pangan murah di lima kecamatan. Selain 26 pasar tradisional lainnya.

“Kota Malang ini ada lima Kecamatan, jadi kami sentralkan di sana. Tapi juga menyasar 26 pasar tradisional di wilayah Kota Malang. Akan kita mulai setelah pemilu,” jelasnya.

Untuk itu, lanjut Slamet, Dispangtan Kota Malang akan bekerja sama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog). Untuk memperluas dan memperbanyak penjualan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) standar Bulog.

“Kita akan menggandeng Bulog, untuk penyaluran beras SPHP dalam kegiatan pangan murah. Serta merekomendasikan Perumda Tunas untuk memperlancar dan memperluas penyaluran beras SPHP di pasar-pasar rakyat yang ada di Kota Malang,” terangnya.

Baca juga: Gelar Kegiatan Pangan Murah, Pemkot Malang Tekan Inflasi dan Beri Rasa Nyaman Warga

Disisi  lain, lanjut Slamet, adanya kenaikan harga beras saat ini membawa dampak positif bagi pendapatan petani. Karena harga gabah kering ditingkat petani juga mengalami kenaikan.

“Jadi kenaikan ini membawa dampak positif bagi petani, karena biaya usaha tani yang dikeluarkan bisa tertutupi. Selain masih ada selisih yang dapat ditabung, untuk belanja kebutuhan lain serta bisa digunakan modal kembali,” tandasnya.

Sebagai informasi, kenaikan harga beras ini dipicu tingginya permintaan beras selama musim kampanye. Dugaannya, timses memborong beras untuk dibagikan kepada calon pemilik suara (voters), baik melalui pasar murah, pembagian bansos, hingga serangan fajar. Dampaknya, stok beras menipis hingga mengakibatkan harga melonjak. (rhd)

disclaimer

Pos terkait