UMS Seru Penyelenggara Negara, Pemilu Berlandaskan Nilai Etik dan Moral

UMS Seru Penyelenggara Negara, Pemilu Berlandaskan Nilai Etik dan Moral
Guru Besar Ilmu Hukum, Prof Dr Aidul Fitriciada Azhari, SH, M.Hum membacakan maklumat kebangsaan UM Surakarta. (foto:ist)

Surakarta, SERU.co.id Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) merespon kondisi Indonesia saat ini dengan mengeluarkan Maklumat Kebangsaan. UM Surakarta itu menyerukan pada penyelenggara negara untuk kembali sadar, penyelenggaraan Pemilu mestinya berlandaskan nilai etik dan moral.

Rektor UMS, Prof Dr Sofyan Anif, MSi menyampaikan, terbitknya maklumat tersebut sebagai tanggung jawab moral kampus untuk kemajuan bangsa dan negara. Menurutnya, UMS merupakan sebuah kampus yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika, baik moral maupun berlandaskan nilai Al-Islam Kemuhammadiyahan (AIK).

Bacaan Lainnya

“Sehingga sebagai bentuk implementasi nilai-nilai itu harus dipertanggungjawabkan secara moral kepada khalayak masyarakat luas,” tegas Sofyan Anif,  Senin, (5/2/2024) di depan Gedung Induk Siti Walidah UMS.

Baca juga: Muhammadiyah Tantang Komitmen Capres-Cawapres Wujudkan Cita-Cita Kemerdekaan Indonesia

Sofyan Anif menegaskan, Maklumat Kebangsaan adalah ajakan moral, tidak ada kepentingan politik tertentu ataupun politik praktis.

“Kami ingin mengajak penyelenggara negara agar kembali sadar bahwa di dalam Pemilihan umum (Pemilu) ini berlandaskan nilai etik dan moral. Sehingga kami mengharapkan Pemilu tahun 2024 ini menjunjung tinggi langsung, umum, bebas, rahasia (Luber) dan jujur adil (Jurdil),” ungkap Sofyan.

UMS juga ingin berperan memberikan kontribusi penguatan nilai etik dan moral yang berlandaskan AIK.

“Tujuan kami agar lulusan atau alumni UMS ini tidak hanya berorientasi menjadi kader Muhammadiyah, tetapi juga kader bangsa yang bermartabat,” ujar Guru Besar Bidang Manajemen Pendidikan UMS itu.

Baca juga: Muhammadiyah Ingatkan Debat Capres-Cawapres Jangan Sampai Seperti Lomba Cerdas Cermat

Kemudian Maklumat Kebangsaan disampaikan oleh Guru Besar Ilmu Hukum, Prof Dr Aidul Fitriciada Azhari, SH, M.Hum dengan merespon kondisi kebangsaan dan kenegaraan menjelang Pemilu 2024.

“Terlihat dengan jelas telah terjadi penyimpangan, penyelewengan, dan peluruhan fondasi kebangsaan secara terang-terangan dan tanpa malu,” jelasnya.

disclaimer

Pos terkait