Situbondo, SERU.co.id – Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Situbondo berikan pelatihan saksi pada 2015 orang yang akan menjadi saksi pada Pemilu 2024. Pelatihan saksi diselenggarakan di setiap Kecamatan dan hari ini, hari terakhir pelatihan saksi yang dilaksanakan di Kecamatan Panji Kabupaten Situbondo, Senin (29/1/2024).
Sebanyak 2015 saksi yang dipersiapkan oleh DPC PPP Kabupaten Situbondo, bertujuan untuk menjemput kemenangan dalam ajang pesta demokrasi yang akan diselenggarakan pada tanggal 14 Februari mendatang.
Zeiniye, Ketua DPC PPP Kabupaten Situbondo mengatakan, bahwa saat ini ia memberikan pelatihan pada sebanyak 2015 saksi.
“Kalau pada tahun lalu kami mengumpulkan saksi per-Dapil, dan tahun ini kami mengumpulkan saksi per-Kecamatan. jadi kami berkeliling di 17 Kecamatan se kabupaten Situbondo, selama satu bulan ini. Dan Alhamdulillah, ini suatu rangkaian pelatihan saksi yang terakhir,” serunya pada sejumlah wartawan.
Baca juga: Daftar Pertama Hari Terakhir, PPP Usung 45 Bacaleg Target 5 Kursi
Lebih lanjut Zainiye sebagai calon kuat dari Partai yang berlambang Ka’bah di tingkat DPRD Provinsi Dapil IV dengan Nomor urut satu ini berharap kepada seluruh saksi yang sudah diberikan pemahaman dan materi melalui pelatihan, dapat menjalankan tugas sebagai saksi dengan baik.
“Kenapa demikian, karena kami bebankan dua tugas pada saksi, yang pertama memastikan suara Caleg dari PPP baik dari Kabupaten, Provinsi, RI, termasuk suara partai itu aman. Dalam arti tidak ada kecurangan dan segala macam, Dan yang kedua kita perintahkan untuk saksi bisa berkolaborasi dengan Caleg dan Timses Caleg untuk membesarkan suara partai PPP, karena kami punya target bagaimana di 7 Dapil ini bisa nambah satu satu di semua Dapil, karena kami punya target bisa mencapai 15 kursi di Pemilu 2024 yang akan datang,” imbuhannya.
Baca juga: Bantuan Bagi Warga Terdampak Banjir Bandang Ijen Terus Mengalir
Masih Zainiye, ujung tombak pemenangan ada pada saksi, makanya rekrutmen saksi yang dilakukan oleh DPC PPP Situbondo sangatlah ketat.
“Saksi kita itu harus berbasis TPS, mereka harus berdomisili di TPS itu. kemudian ada kuota 30% keterwakilan perempuan dan untuk honor saksi kita akan menyesuaikan dengan ketua ketua Parpol lainnya,” pungkasnya. (aza/mzm)
