Kemenkominfo Kampanye Pemilu Damai, Menjaga Ruang Aman Digital

Wamen Kominfo dalam Diskusi Demi Indonesia Cerdas Memilih. (ist) - Kemenkominfo Kampanye Pemilu Damai, Menjaga Ruang Aman Digital
Wamen Kominfo dalam Diskusi Demi Indonesia Cerdas Memilih. (ist)

Yogyakarta, SERU.co.id – Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) menggalakkan kampanye ‘Pemilu Damai’. Selaras dengan narasi Komisi Pemilihan Umum (KPU), yakni ‘Pemilu Sebagai Sarana Integrasi Bangsa’. Sebagai bentuk himbauan terhadap masyarakat dalam menjaga ruang aman digital.

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamen Kominfo), Nezar Patria menyerukan, Kampanye Kementrian Kominfo tentang ‘Pemilu Damai’. Tujuannya, mendukung partisipasi masyarakat dan menghimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan ruang digital.

Bacaan Lainnya

“Narasi Pemilu Damai 2024 berfokus pada pesan untuk mendukung peningkatan partisipasi masyarakat. Melalui pemenuhan hak memilih dan dipilih, mencegah polarisasi dengan menjadi pemilih cerdas dan bijak. Serta menjaga ruang digital, agar tetap sehat dan kondusif melalui semangat antihoaks,” seru Nezar, dalam keterangan resminya.

Baca juga: Jokowi Akan Bentuk Satgas Kominfo Bereskan Masalah Menara BTS dan AI

Nezar mengungkapkan, peningkatan penggunaan ruang digital jelang Pemilu 2024 cukup siginifikan. Sehingga pihaknya menghimbau masyarakat agar tetap menjaga keamanan ruang digital mereka.

“Demi menciptakan ruang digital yang aman produktif dan inklusif. Penting adanya kolaborasi berbagai pihak, untuk mendapatkan informasi dari beragam perspektif. Itulah mengapa Demi Indonesia Cerdas Memilih ini menjadi salah satu event penting, dalam rangka menyambut pesta demokrasi,” ungkap Nezar.

Ajang pesta demokrasi yang akan diselenggarakan pada 14 Februari 2024 ini, dinilai Nezar, membutuhkan pemberdayaan. Terutama kelompok masyarakat rentan akan dampak negatif dari digitalisasi itu sendiri, seperti anak-anak.

“Ruang digital merupakan ruang kita bersama, penting sekali untuk melakukan pemberdayaan terhadap kelompok marjinal dan rentan, termasuk anak-anak,” tutur Nezar.

Baca juga: Komnas HAM Ungkap Foto Jasad Brigadir J Terkapar dan Narasi Untuk Tutupi Fakta

Nezar menambahkan, pesta demokrasi ini sebagai bentuk pencapaian dalam sejarah Indonesia. Dimana kegiatan ini juga telah diakui oleh negara-negara lain.

“Transisi ke demokrasi, saya kira sudah menjadi bagian dari pencapaian penting sejarah bangsa kita dan diakui juga oleh dunia,” tandas Nezar. (ws9/rhd)

disclaimer

Pos terkait