Pj Wali Kota Malang Evaluasi Program Ngombe, Beberapa Miskomunikasi

Pj Wali Kota Malang bersama OPD dan masyarakat Kota Malang dalam program Ngombe di Balai Kota Malang. (ws9) - Pj Wali Kota Malang Evaluasi Program Ngombe, Beberapa Miskomunikasi
Pj Wali Kota Malang bersama OPD dan masyarakat Kota Malang dalam program Ngombe di Balai Kota Malang. (ws9)

Malang, SERU.co.id – Penjabat (Pj) Wali Kota Malang menengarai program ‘Ngombe’ di Gazebo Balai Kota Malang masih belum efektif, sehingga memerlukan evaluasi. Mengingat, masih banyaknya masyarakat Kota Malang yang hadir dengan aspirasi yang sama. Kedepannya, program ini akan dilakukan per kecamatan dan hanya melalui Google Form untuk mencegah miskomunikasi.

Pj Wali Kota Malang Dr Ir Wahyu Hidayat MM mengungkapkan, program Ngombe ini merupakan fasilitas yang diberikan Pemkot dalam menampung aspirasi masyarakat Kota Malang. Namun, masih banyak ditemui pertanyaan yang sama terkait permasalahan yang sudah dijawab sebelumnya.

Bacaan Lainnya

“Permasalahan ini selalu kita fasilitasi dan tangani. Tapi, kalau ada pertanyaan sampai 3 kali, itu artinya ada miskomunikasi yang diterima masyarakat Kota Malang,” seru Wahyu, usai Ngombe seri ketiga, Selasa (23/1/2024).

Baca juga: Pemkot Malang Akui Miskomunikasi dan Minta Maaf

Wahyu mengatakan, program Ngombe kali ini memiliki variasi pertanyaan dan permasalahan sama dengan yang sebelumnya.

“Ini variasinya berbeda lagi, tapi uneg-unegnya hampir sama. Yang beda ada dari disabilitas, konten kreator, UMKM dan yang berulang PSU dan banjir,” kata Wahyu.

Keluhan yang semakin banyak dan dengan konteks yang sama, membuat program tersebut berlangsung hingga siang hari. Menanggapi hal tersebut, Wahyu berencana akan melakukan pembatasan kepesertaan.

“Makin ke sini makin banyak dan makin siang ya. Nanti saya minta Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo), untuk sosialisasikan bahwa akan kita batasi,” tanggap Wahyu.

Wahyu menegaskan, pembatasan tersebut akan dialihkan ke Google Form. Sehingga, masyarakat dapat menyampaikan aspirasinya melalui Google Form saja, tanpa harus datang ke Gazebo Balai Kota Malang.

“Bukan kita tidak menerima, tapi kita manfaatkan google form. Melalui google form tersebut, kita akan jawab mereka yang tidak dapat berinteraksi secara langsung,” tegas Wahyu.

Wahyu menerangkan, program Ngombe ini kedepannya akan dilakukan per kecamatan. Mengingat, masyarakat masih banyak yang belum menerima informasi dengan baik.

“Karena, informasi yang mereka tanyakan kami sudah selalu kita sampaikan. Tapi mereka masih belum memahami, termasuk juga kita nanti akan datang ke kecamatan-kecamatan untuk ngombe ini,” terang Wahyu.

Pj Wali Kota Malang menjawab pertanyaan awak media usai Ngombe di Balai Kota Malang. (ws9)

Wahyu menambahkan, banyaknya masyarakat Kota Malang yang datang hari ini bukan karena ingin menyampaikan aspirasi. Melainkan, hanya untuk berjumpa dengan dirinya saja.

“Rata-rata kata Pak Sekda yang datang bukan untuk bertanya, malah hanya ingin ketemu dengan saya, jadi akan kita batasi,” imbuh Wahyu.

Wahyu menuturkan, arti ‘Ngombe’ berarti ‘minum’ atau memuaskan dahaga. Sehingga, program ini diartikan untuk memuaskan dahaga masyarakat Kota Malang akan informasi yang belum diperoleh.

“Selama ini, masyarakat haus terkait informasi, makanya kita atasi melalui Ngombe ini. Dari beberapa pertanyaan tadi, akhirnya mereka terpuaskan dahaganya,” tutur Wahyu.

Baca juga: Lewat Program ‘Ngombe’, Pelaku UMKM Ungkapkan Unek-Uneknya

Terakhir, Wahyu berharap, kedepannya melalui program ini, Pemkot dapat menjaring, mengatasi dan mengevaluasi permasalahan yang telah ditampung. Karena banyaknya miskomunikasi yang terjadi selama ini.

“Kedepan, selain kita menjaring permasalahan yang ada, juga kita mengevaluasi terkait beberapa informasi yang belum tersampaikan kepada masyarakat,” tandas Wahyu. (ws9/rhd)

Pos terkait