Malang, SERU.co.id – Program ‘Ngombe’ kedua semakin menarik dan menjangkau banyak kalangan. ‘Ngombe’ pada Selasa (16/1/2024) turut dihadiri akademisi dari Universitas Brawijaya (UB). Masalah keamanan di Kota Malang mulai mengusik banyak pihak
Akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UB, Prof Setyo Tri Wahyudi SE MEc PhD mengatakan, banyaknya pemberitaan kejahatan di media sosial dan media online mulai membuat khawatir. Mengingat perkembangan Kota Malang, khususnya dari segi transportasi sudah mulai baik.

“Saat saya mulai antar jemput anak, saya mulai khawatir dengan keamanan di jalanan. Ini menjadi sesuatu yang tidak perlu terjadi di Kota Malang. 30 persen mahasiswa saya di FEB UB yang berasal dari Jabodetabek memilih kuliah di kota Malang karena aman dan nyaman,” seru Prof Setyo yang baru dikukuhkan pada 14 Oktober 2023.
Baca juga: Pj Wali Kota Malang Siap Sambut Audiensi Masyarakat Setiap Selesai Apel Senin Pagi
Lebih lanjut, Prof Setyo mengaku mulai terusik dengan adanya pembegalan dan perampokan dengan senjata tajam di Kota Malang. Ketidakkondusifan tersebut dikhawatirkan bisa terjadi lagi. Ditambah saat ini tilang manual sudah sangat jarang.
“Salah satu pemicunya, mulai banyaknya aktivitas masyarakat sampai larut malam. Dari segi ekonomi tentu ini menunjukkan ekonomi mulai tumbuh lebih bagus. Tapi kalau tidak diantisipasi dengan baik bisa jadi kesempatan untu pelaku kejahatan, bagaimana kami bisa aman,” ungkap Profesor di bidang ilmu ekonomi tersebut.
Baca juga: Lewat Program ‘Ngombe’, Pelaku UMKM Ungkapkan Unek-Uneknya
Sementara itu, Pj Wali Kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM menuturkan, ada lebih 840 ribu penduduk Kota Malang, ditambah 800 ribu lebih mahasiswa. Tentu keamanan perlu dikomunikasikan dengan berbagai pihak, khususnya Polresta, dishub dan satpol PP.
“Kejadian-kejadian kejahatan viral membuat kita prihatin. Membuat Kota Malang tidak kondusif, tentu membuat orang lain berubah pikiran datang ke Kota Malang. Khususnya menjelang pesta demokrasi,” terang orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang ini.
Baca juga: Perwakilan Perumahan Puri Cempaka Putih 2 Adukan Masalah PSU Saat ‘Ngombe’
Salah satu evaluasinya, jalan-jalan potensial terjadinya pelanggaran, misalnya jalan gelap segera dievaluasi. Kemudian meminta patroli TNI Polri, Satpol-PP dan dishub saat malam hari. Kadangkala kriminalitas tinggi terjadi pasca aktivitas malam, perlu tanggungjawab kita semua,” tutup Wahyu. (ws10/rhd)