Pertengahan Tahun 2024, Bakal Dibangun Fasilitas Pengolahan Sampah Plastik di TPA Paras

Tahun Depan, Bakal Dibangun Fasilitas Pengolahan Sampah Plastik di TPA Paras
Perwakilan Pemkab Malang dan Alliance tinjau TPA Paras, Kecamatan Poncokusumo. (foto:wul)

Untuk tantangan penggarapan fasilitas ini, Nicholas menyebut tidak ada tantangan yang berarti selama ini. Menurutnya alat-alat yang digunakan untuk pengolahan sampah plastik yang rencananya bakal dibangun di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Paras, Kecamatan Poncokusumo tersebut sudah siap.

“Saya rasa saat ini tidak ada tantangan selama persiapan tanahnya sudah ready. Harusnya semuanya sudah lancar. Tapi kita masih menunggu sampai tanahnya masih disiapkan dulu. Takutnya nanti ada bencana atau apa yang menghambat,” ucap Nicholas.

Bacaan Lainnya

“Diprediksi, proses penggarapan fasilitas pengolahan sampah tersebut bakal rampung pada kuartal ke empat tahun ini.

Baca juga: Janji DLH Kabupaten Malang untuk Penanganan Sampah TPST Landungsari Belum Terealisasi

Dikatakan Nicholas, dalam satu hari pengolahan sampah plastik ini bakal menghasilkan 120 ton sampah dan kemungkinan akan mengalami peningkatan hingga 150 ton.

“Kita berharapnya di angka 120 ton per hari. Nanti mungkin bisa ditingkatkan sampai 150 ton tergantung shift-nya seperti apa. Di permulaan kita mulai di angka 120, nanti naik ke angka 150 ton per hari, harapannya,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Malang, Drs Didik Gatot Subroto mengaku, pihaknya menyambut dengan luar biasa kerja sama yang berdampak positif pada kelanjutan lingkungan Kabupaten Malang ini.

Baca juga: Bulan Ramadan, Volume Sampah Kabupaten Malang Meningkat Hingga Lima Persen

“Pemilahan antara sampah plastik dengan sampah non plastik. Maka karena ini proses pemilihan tentu pemerintah daerah menyambut dengan luar biasa, secara keseluruhan ini ditangani oleh dinas lingkungan hidup,” terang Didik.

Dirinya menyebut, guna menyukseskan program tersebut, PR Pemkab Malang adalah melakukan sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat untuk turut melakukan hidup bersih. Dengan membiasakan memilah sampah plastik dan non plastik.

“(Penyadaran di masyarakat) Iya pasti, upayanya satu diantaranya tentu proses sosialisasi antara KLHK bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK. Bekerjasama dengan pemerintah desa saat proses TP PKK bisa turun di tingkat kecamatan-kecamatan, di desa. Nah maka ini terus kita lakukan. Kemudian kita mendorong kesadaran masyarakat,” ucapnya. (wul/ono)

disclaimer

Pos terkait