Gubernur: Kunci Masa Transisi adalah Produktif dan Aman Protokol Kesehatan

Gubernur Khofifah Indar Parawansa, didampingi Kapolda Jatim Irjen M. Fadil Imran, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah, dan jajarannya. (rhd)

• Jika tak signifikan berhasil, masa transisi akan diperpanjang 14 hari, sebelum New Normal

Bacaan Lainnya

Malang, SERU.co.id – Hari pertama pelaksanaan masa transisi menuju tatanan kenormalan baru (new era, red), Gubernur Khofifah Indar Parawansa, didampingi Kapolda Jatim Irjen M. Fadil Imran, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah, dan jajarannya, serta Forpimda Malang Raya, langsung meninjau pelaksanaan dan evaluasi dalam rakor persiapan masa transisi era baru (new normal), di Ruang Arjuno, Bakorwil Jatim Wilayah III Malang, Minggu (31/5/2020).

“Di masa transisi ini, ada penguatan pendisiplinan dalam protokol kesehatan, agar masyarakat Malang Raya bisa kembali produktif dan berlari kencang, namun tetap aman. Keywordnya adalah produktif dan aman. Maka kedisplinan bermasker, jaga jarak aman, dan mematuhi protokol, harus dikawal bersama,” tegas Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, di sela rakor persiapan New Normal di Kantor Bakorwil Jatim Wilayah III Malang. 

Sementara itu, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah, mengatakan jika selama masa transisi pekan pertama ini kedisplinan masyarakat kurang, atau tidak menunjukkan hasil signifikan, maka akan bisa diperpanjang masuk ke pekan kedua, atau selama 14 hari.

“PSBB sudah selesai, namun jangan sampai PSBB selesai, namun kasusnya bertambah. Untuk itu disiplin protokol kesehatan harus diperketat, sehingga aman dari Covid-19. Jika kurang maksimal, akan dilakukan perpanjangan, dan akan dilakukan tindakan pendisiplinan secara maksimal,” tegas Pangdam yang didapuk sebagai Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Pangkogab), dengan Wakilnya Kapolda Jatim Irjen M. Fadil Imran.

Pangdam mencontohkan, protokol untuk masuk mall, harus cuci tangan dulu dan wajib menggunakan masker. Jalan masuk dan keluar harus dibedakan. Protokol kesehatan mal juga sama dengan protokol di pasar tradisional, tempat wisata, dan lainnya. “Tak hanya saat masuk, saat keluar mal juga harus cuci tangan. Petugas pengawasnya dari satpam, Satpol-PP, dan TNI-POLRI. Petugas juga dibekali masker untuk diberikan kepada masyarakat. Jika ada yang bandel, serahkan pada petugas TNI-POLRI,” tegas Pangdam.

Forpimda Malang Raya dan Kepala Bakorwil Jatim Wilayah III Malang. (rhd)

Senada, Kapolda Jatim Irjen M. Fadil Imran mengatakan, tujuan masa transisi hingga New Normal ini, agar masyarakat tetap sehat dan produktif, dengan tetap menggunakan masker, jaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.
“Kalau keluar hanya untuk keperluan mendesak atau penting saja. Kuncinya adalah disiplin. Karena tak hentinya, protokol kesehatan digaungkan. Namun semua kembali kepada masyarakat itu sendiri. Mohon dukungan dan kerjasamanya,” seru Kapolda

Disampaikanannya, sektor usaha swasta jangan sampai kalah dengan pedesaan yang mampu membuat mekanisme dan SOP Kampung Tangguh. “Karena ini sudah menjadi kebutuhan. RW atau desa telah memiliki Kampung Tangguh, maka mal, pariwasata, dan lainnya, juga harus memiliki Satgas Covid-19. Masyarakat adalah subjek, maka pengawasnya adalah Satpam, Satpol-PP, dan TNI-POLRI,” tandas Kapolda. (rhd)

disclaimer

Pos terkait