BPS Sebut Kota Malang Alami Inflasi 2,56 Persen

Cabai jadi penyumbang inflasi tertinggi di Kota Malang pada Desember 2023. (ist) - BPS Sebut Kota Malang Alami Inflasi 2,56 Persen
Cabai jadi penyumbang inflasi tertinggi di Kota Malang pada Desember 2023. (ist)

Malang, SERU.co.id – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mencatat, kenaikan harga komoditas kebutuhan pokok, mendorong terjadinya inflasi pada Desember 2023 terjadi inflasi y-on-y sebesar 2,56 persen. Dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,57 dan tingkat inflasi y-to-d sebesar 2,56 persen.

Kepala BPS Kota Malang, Umar Sjaifudin MSi mengatakan, beberapa komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Desember 2023. Antara lain: beras, cabai rawit, rokok kretek flter, kontrak rumah, angkutan udara, cabai merah, emas perhiasan.

Bacaan Lainnya

“Kemudian bawang putih, mobil, gula pasir, akademi/perguruan tinggi, rokok putih, tempe, biaya pulsa ponsel, buah naga, tahu mentah, dan biaya sekolah dasar,” seru Umar sapaan akrabnya.

Baca juga: Kelompok Makanan dan Minuman Sumbang Inflasi Tertinggi di Kota Malang

Sementara, beberapa komoditas dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m pada Desember 2023. Antara lain: angkutan udara, bawang merah, cabai merah, cabai rawit, emas perhiasan, tomat, dan rokok kretek filter.

Di sisi lain, beberapa komoditas memberikan andil sumbangan deflasi y-on-y. Antara lain: telur, ayam ras, bensin, minyak goreng, sabun cair/cuci piring, bawang merah, kangkung, daging sapi, bayam, tomat, mangga, sawi hijau, dan sabun detergen bubuk.

Dan beberapa komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m. Antara lain: daging ayam ras, beras, nangka muda, sabun cair/cuci piring, minyak goreng, sabun detergen bubuk/cair, semangka, mangga, dan bensin.

Baca juga: Kendalikan Inflasi, Pj Wali Kota Malang Libatkan Poktan Panen Cabai Merah

Terakhir Umar menjelaskan, inflasi year on year Kota Malang tercatat sebesar 2,56 persen. Angka tersebut lebih rendah. Dibandingkan inflasi yang sama di wilayah Jawa Timur dan nasional yang masing-masing tercatat sebesar 2,92 persen dan 2,61 persen.

“Dari delapan kota IHK di Jawa Timur, seluruhnya mengalami inflasi y-on-y pada Desember 2023. Inflasi tertinggi pada Kabupaten Sumenep dan paling rendah di Kabupaten Banyuwangi. Untuk inflasi y-on-y Kota Malang lebih rendah, dibandingkan inflasi Jawa Timur maupun inflasi nasional,” tutup Umar. (ws9/rhd)

Pos terkait