Malang, SERU.co.id – Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, inflasi di bulan Januari 2022 tercatat masih terjaga, sebab daya beli masyarakat tinggi. Ada tiga kelompok pengeluaran yang memiliki andil besar dalam pengeluaran di Kota Malang, salah satunya kelompok makanan dan minuman.
“Tiga kelompok pengeluaran dengan andil inflasi tertinggi, yakni pada kelompok makanan, minuman dan tembakau 0,22 persen, kelompok transportasi 0,17 persen dan kelompok perlengkapan, peralatan,” seru Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Samsun Hadi.
Selanjutnya, kelompok pemeliharaan rutin rumah tangga 0,05 persen. Sementara itu, pendidikan menjadi satu-satunya kelompok pengeluaran yang tercatat stabil.
Beberapa komoditas menjadi pendorong laju inflasi Kota Malang, yaitu mobil dengan andil 0,11 persen, daging ayam ras dengan andil 0,08 persen. Disusul angkutan udara andil 0,07 persen, beras andil 0,06 persen dan minyak goreng andil 0,04 persen.
“Kenaikan harga mobil sejalan dengan koreksi harga pasca berakhirnya insentif pajak penjualan barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM-DTP),” bebernya.
Selanjutnya, melonjaknya harga daging ayam ras di wilayah Kota Malang didorong oleh kenaikan harga sarana produksi ternak (sapronak). Meliputi harga pakan dan konsentrat yang diiringi masih tingginya permintaan pasca momen Nataru.
Sementara itu, kenaikan tarif angkutan udara sejalan dengan peningkatan mobilitas masyarakat. Khususnya terkait arus balik penumpang di masa libur Natal dan Tahun Baru pada awal Januari 2022.
Adapun kenaikan harga beras didorong oleh keterbatasan pasokan akibat curah hujan tinggi selama periode panen di triwulan IV – 2021. Dan masih berlangsungnya program bantuan sosial pemerintah.
Ke depan, Bank Indonesia Malang tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah Daerah. Serta konsisten dalam mengarahkan ekspektasi inflasi melaui program–program TPID guna mengendalikan inflasi 2022 sesuai kisaran targetnya sebesar 3,0% ± 1 persen.
Di samping itu, Bank Indonesia Malang dan pemerintah daerah juga terus berupaya untuk mendorong kegiatan ekonomi dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Selain menstimulus daya beli juga ikut mempercepat herd immunity.
“Meningkatkan daya beli masyarakat seiring dengan akselerasi vaksinasi covid-19 sebagai bagian dari upaya mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN),” ujarnya.
Berdasarkan rilis inflasi BPS, pada periode Januari 2022, Kota Malang mengalami inflasi sebesar 0,52 persen (mtm), 0,52 persen (ytd) dan 2,22 persen (yoy) dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,40.
“Realisasi inflasi Kota Malang pada bulan ini (mtm) tercatat tertinggi diantara kota-kota IHK di Jawa Timur. Dan tertinggi untuk periode bulan Januari selama 3 tahun terakhir,” ujarnya.
Lebih lanjut, Samsun Hadi mengaku, realisasi inflasi Kota Malang tercatat lebih tinggi dari Jawa Timur. Dan dibawah tingkat Nasional, dimana masing-masing terealisasi sebesar 0,46 persen (mtm) dan 0,56 persen (mtm).
“Hal ini mengindikasikan daya beli masyarakat di Kota Malang tetap terjaga,” tutupnya. (jaz/rhd)
Baca juga:
- Seluruh Jemaah Haji Indonesia Tiba di Makkah, Siap Jalani Wakuf di Arafah
- Satu WNI Meninggal di Gurun Makkah, Dua Lainnya Diselamatkan Usai Coba Masuk Secara Ilegal
- 541 Atlet KONI Kota Batu Lolos Mengikuti Porprov IX Jatim 2025
- KONI Batu Bakar Semangat Tanding Atlet Lewat Character Building
- Pemkot Malang Tak Kuasa Hadapi Alih Fungsi Lahan Pertanian Terdesak Perumahan