Disuarakan Mahasiswa Sumut Malang, Jembatan Suhat Dipasang Pagar Pembatas

Mahasiswa Sumut saat audiensi dengan Pemkot Malang pada 16 Juni lalu. (ws10) - Disuarakan Mahasiswa Sumut Malang, Jembatan Suhat Dipasang Pagar Pembatas
Mahasiswa Sumut saat audiensi dengan Pemkot Malang pada 16 Juni lalu. (ws10)

Malang, SERU.co.id – Salah satu aspirasi mahasiswa Sumatra Utara di Kota Malang akhirnya terealisasi. Pemberian pembatas pada jembatan kembar Jalan Soekarno-Hatta (Suhat) sudah mulai dilakukan.

Ketua mahasiswa Sumatra Utara se-Indonesia, Ridha Zikri Pinem SH mengatakan, peningkatan keamanan ini dikawal ketat oleh mahasiswa Sumatra Utara di Malang. Secara aktif disampaikan untuk merespon kasus bunuh diri di jembatan Suhat Mei lalu. Pembangunan dan perbaikan ini juga menjadi bukti, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang demokratis dan tidak anti kritik.

Bacaan Lainnya

“Terima kasih tak terhingga saya ucapkan kepada Pemkot Malang. Sudah mendengar aspirasi mahasiswa Sumatra Utara Malang Raya. Ini adalah komitmen bersama Organisasi Daerah Sumatera Utara agar bermanfaat secara luas,” seru Zikri, sapaan akrabnya.

Baca juga: Satpol PP Tindak Reklame Pelanggar Aturan Kawasan Suhat

Kepada SERU.co.id, Zikri meminta, seluruh mahasiswa dan masyarakat membudayakan curhat ketika ada masalah. Kedepannya, perlu dibentuk komunitas berfokus pada kesehatan mental dari berbagai kampus guna mendengarkan curhatan mahasiswa.

“Jumlah mahasiswa aktif UB per November 2023 mencapai 74.942, belum dari kampus lainnya. Kesehatan mental seluruh masyarakat dan mahasiswa menjadi isu penting,” tambahnya.

Pemasangan pagar pembatas di jembatan Suhat mulai dilakukan. (ws10) - Disuarakan Mahasiswa Sumut Malang, Jembatan Suhat Dipasang Pagar Pembatas
Pemasangan pagar pembatas di jembatan Suhat mulai dilakukan. (ws10)

Dari pantauan SERU.co.id, saat ini memang sudah dilakukan pemasangan pagar pembatas di jembatan Suhat. Targetnya selesai pada Desember 2023. Kemungkinan ada 58 bidang pagar dengan tinggi masing-masing sekitar 2,5 meter.

“Pemasangan pagar pembatas ini adalah hasil pelaporan kami kepada Pemprov Jawa Timur, setelah menyerap aspirasi dari masyarakat Kota Malang,” terang Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang, Dandung Djulharjanto.

Baca juga: Begini Penyebab Banjir Kayutangan, Kasin dan Suhat

Terakhir, Dandung mengatakan, pemerintah perlu lebih serius menyikapi persoalan bunuh diri di Kota Malang. Ada banyak faktor penyebab bunuh diri, seperti faktor ekonomi, latar belakang keluarga dan sosial. (ws10/rhd)

disclaimer

Pos terkait