AWMM Gandeng FEB UB Pamerkan 190 Tenant Expo Creatopreneur Festival 2023

AWMM Gandeng FEB UB Pamerkan 190 Tenant Expo Creatopreneur Festival 2023
Rektor UB meninjau stand dan berdialog dengan peserta Expo Creatopreneur Festival 2023. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Program Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka (AWMM) menggandeng Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) memamerkan 190 tenant. Dalam Expo Creatopreneur Festival 2023 di Samantha Krida selama dua hari, Selasa-Rabu (5-6/12/2023).

Ketua Pelaksana AWMM 2023, Mohammad Iqbal SSos MIB DBA CPM(Asia) menjelaskan, 190 tenant tersebut mengusung ide bisnis karya mahasiswa. Dengan sebaran ide bisnis pada bidang kuliner, fashion, kriya, pendidikan dan edukasi, kesehatan, budidaya dan teknologi digital.

Bacaan Lainnya

“Para peserta merupakan mahasiswa dari 48 perguruan tinggi se-Indonesia, baik negeri maupun swasta. Harapannya, mereka bisa saling mengenal dan berinteraksi positif pada pengembangan bisnisnya. Sehingga acara ini tidak sekadar pameran bisnis dan sesi pitching, tetapi menjadi ajang kolaborasi antar peserta expo dan investor,” seru Iqbal, sapaan akrabnya.

Baca juga: UB Jadi Penyelenggara AWMM Pertama Kali, Diikuti 127 PT se-Indonesia

Expo Creatopreneur Festival 2023 kali ini berhasil menghasilkan 135 ide bisnis dari total 400 mahasiswa peserta Program Wirausaha Merdeka dari 48 perguruan tinggi. Menariknya, acara ini diorganize oleh mahasiswa kelas event management Prodi Kewirausahaan FEB UB. Mahasiswa kelas bisnis value creation laboratorium kewirausahaan dari Departemen Manajemen juga ikut mempresentasikan 58 ide bisnisnya.

“Brawijaya harus punya peran sebagai katalis atau incher ketika berbicara pendidikan entrepreneurship. Entrepreneur dan inovasi menjadi bagian penting dari perkembangan UB dan PT pada umumnya,” ungkap Iqbal.

Rektor UB beserta jajaran dan panitia AWMM Expo Creatopreneur Festival 2023. (rhd)

Sekretaris Direktorat Inovasi dan Kawasan Sains dan Teknologi UB, Sri Palupi Prabandari SE MM PhD menjelaskan, proses pelaksanaan expo diawali dengan tahap pre immersion atau kurasi. Selanjutnya, masuk di tahap immersion yakni praktik pengelolaan bisnis usaha yang dimiliki 80 mentor praktisi dan pebisnis selama 4 minggu.

Setelah kedua tahap tersebut, kemudian masuk ke tahap post immersion untuk mendorong peserta mengidentifikasi ide bisnis dan merealisasikannya berupa prototype dan market pasar. Tahapan berikutnya, bersiap presentasi prototype dan bertemu calon investor.

“Pada proses post immersion mahasiswa didampingi oleh 20 Coach yang telah memiliki sertifikasi kewirausahaan. Tahap akhirnya, ikut serta pada Expo Creatopreneur Festival 2023,” jelas Palupi, sapaan akrabnya, kepada SERU.co.id.

Sementara itu, Rektor UB, Prof. Widodo menyampaikan, expo ini bagian penting dalam rangka menumbuhkan ekosistem dunia usaha dan industri di Indonesia. Sebagaimana 10 tahun lalu telah dicanangkan UB sebagai Entrepreneur University.

“Kalau membahas entrepreneur, ada sebuah spirit tentang kreativitas, peluang dan berpikir positif pada tantangan. Apapun bidang pekerjaannya, spirit entrepreneur harus dimiliki, ini yang harus kita galakkan. Demikian pula dosen, ketika memiliki spirit entrepreneur, maka harus ditularkan kepada mahasiswa, senyampang slogan Entrepreneur University,” tukasnya, sesaat sebelum meninjau stand Expo Creatopreneur Festival 2023.

Ratusan stand Expo Creatopreneur Festival 2023. (rhd)

Senada, Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi (WR 5), Prof Dr Unti Ludigdo menyampaikan, acara ini sebagai cara UB merevitalisasi spirit sebagai entrepreneur. UB sangat konsen dalam pengembangan kewirausahaan dan dilakukan secara terus menerus kepada berbagai stakeholder.

“Inovasi dan hilirisasi itu didelegasikan kepada kawasan Direktorat Sains dan Inovasi. Ada pusat startup dan kewirausahaan untuk mengembangkan spirit kewirausahaan menjadi praktik di dalam mahasiswa dan civitas akademika,” tuturnya.

Baca juga: AWMM 2023 Bakal Cetak Mahasiswa Jadi Insan Pembangun dalam Berwirausaha

Menurutnya, Expo Creatopreneur Festival 2023, menjadi awal usaha yang dikembangkan oleh mahasiswa. Dari sini, diharapkan bisa lahir produk yang diinkubasi untuk dibesarkan skalanya.

“Harapannya, tak sekedar pameran. Tapi bagaimana mahasiswa dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi dirinya dan banyak orang, melalui bidang entrepreneur,” tandas mantan Dekan FEB UB ini. (rhd)

Pos terkait