Angka Penderita AIDS di Batu Memprihatinkan, Dinkes Ajak Akhiri di 2030

Angka Penderita AIDS di Batu Memprihatinkan, Dinkes Ajak Akhiri di 2030
Ilustrasi HIVAIDS. (ist)

Batu, SERU.co.id Pemerintah Kota (Pemkot) Batu melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mengadakan peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) 2023 di Balai Kota Among Tani Pemkot Batu, Jumat (1/12/2023). Tema HAS 2023 adalah “Bergerak Bersama Komunitas: Akhiri AIDS 2030”.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Kota Batu, dr Susana Indahwati mengatakan, dari hasil skrining HIV sebanyak 5.315, ditemukan HIV positif sebanyak 67 orang. Satu diantara yang positif adalah ibu yang sedang dalam kondisi mengandung. Sementara Orang dengan HIV (ODHIV) dalam pengobatan sebanyak 158 orang.

Bacaan Lainnya

“Jumlah pengidap HIV di wilayah Kota Batu tahun 2023 ini sebanyak 324 ODHIV,” serunya.

Dokter Susan, sapaannya mengatakan, dalam upaya menekan angka ODHIV ini, pihaknya melakukan berbagai cara diantaranya Upaya Promotif dengan memberikan edukasi. Meningkatkan penyuluhan di sekolah, masyarakat dan di layanan kesehatan untuk mengurangi stigma dan diskriminasi. Selain itu meningkatkan arus informasi HIV secara digital melalui sosmed dan pemberitaan di media massa.

Kabid P2P Dinkes Batu, dr. Susan Indahwati. (ist)

Baca juga: Seru! Lomba Bayi Merangkak di Health Expo HKN 2023 Dinkes Batu

“Meningkatkan awareness atau kesadaran masyarakat melalui acara-acara terkait HIV misalnya Gebyar Hari AIDS Sedunia,” sebutnya.

Dokter Susan melanjutkan, selain upaya promotif, juga ada upaya preventif seperti pengadaan kondom dan reagen pemeriksaan HIV. Untuk upaya Kuratif, yakni dengan memperbanyak layanan pengobatan HIV di Kota Batu dan pengadaan alat pemeriksaan viral load HIV. Sedangkan upaya Rehabilitatif diantaranya melalui program kepatuhan berobat, pengadaan nutrisi untuk ODHIV, dan program konseling.

“Upaya Jejaring juga dilakukan untuk meningkatkan peran serta komunitas dalam program HIV,” tuturnya.

Baca juga: Health Expo Dinkes Batu Meriahkan HKN 2023

Wanita berkacamata itu menjelaskan, peningkatan peran serta komunitas dalam program HIV ini yakni mengandeng sejumlah organisasi remaja. Antara lain GERPHA (Gerakan Remaja Peduli HIV AIDS) dan Duta Genre (Generasi Berencana. Selain itu juga, Dinkes Batu bekerja sama dengan yayasan terkait HIV dan populasinya, LSM, dan komunitas lainnya.

“Kita bahu-membahu dalam upaya preventif HIV, hingga ke dukungan untuk ODHIV,” imbuhnya.

Dr. Susan juga menambahkan, untuk akses pengobatan HIV AIDS di Kota Batu, semua Puskesmas dan 4 rumah sakit sudah memiliki pelayanan HIV secara komprehensif. Yakni di puskesmas Batu, Sisir, Bumiaji, Beji, dan Junrejo; RSU Karsa Husada Batu, RS Bhayangkara Hasta Brata Batu, RS Baptis Batu, dan RSIA Haji Batu.

Baca juga: Ada DEMIT di Dinkes Batu Untuk Bantu Siaga Bencana, Siapa Mereka?

Sementara yang pelayanan HIV masih sebatas testing dan konseling di RS dr Etty Asharto dan RS Punten Batu.

“Upaya pencegahan HIV harus bersifat holistik, melibatkan berbagai pihak termasuk pemerintah, lembaga kesehatan, LSM, komunitas, dan individu untuk mencapai dampak yang signifikan dalam mengurangi penularan virus HIV,” pungkasnya. (dik/mzm)

Pos terkait