Malang, SERU.co.id – Ratusan meteran PDAM milik Perumda Tirta Kanjuruhan hilang dicuri dalam kurun waktu dua pekan terakhir. Atas kejadian tersebut, pihak Perumda Tirta Kanjuruhan melakukan pendataan dan juga melaporkan perihal itu kepada pihak Kepolisian.
Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Kanjuruhan Samsul Hadi menjelaskan, ratusan unit meteran air milik pelanggan Perumda pelanggan Tirta Kanjuruhan tersebut terjadi berbagai kecamatan yang ada di Kabupaten Malang.
“(Kejadian pencurian meteran air) ada di Gondanglegi, Pakis, terus Tumpang hingga Pakisaji. Kurang lebih itu ada 200-an pelanggan yang meterannya hilang itu terdata se-Kabupaten Malang,” seru Samsul itu.
Baca juga: Kekeringan di Kabupaten Malang Meluas, 14 Desa Krisis Air Bersih
Selain mengambil langkah hukum, pihaknya juga tengah gencar melakukan sosialisasi melaui media sosial. Upaya itu dilakukan agar seluruh masyarakat mengetahuinya dan tidak ada lagi kejahatan tersebut.
Samsul mengatakan, dalam penelusuran yang dilakukan, diduga dalam menjalankan aksinya, pelaku beroperasi dalam waktu yang hampir berdekatan. Bahkan di hari yang sama dengan lokasi yang berpindah-pindah.
“Jadi hilangnya itu tidak langsung banyak, satu, dua (unit meteran). Tapi (kejadiannya) bersamaan dan dalam kurun waktu berdekatan. Kemudian tempatnya beda-beda, misal malam ini ada (beraksi di) Pakis, kemudian ke Tumpang, terus ada di Pakisaji,” jelasnya.
Baca juga: Berdalih Meteran rusak, Akan diganti Baru, PLN UPJ Kencong Malah Denda Pelanggan 6 Juta
Dia berharap dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, pelaku pencurian meteran yang telah meresahkan itu bisa segera tertangkap dan mendapakan sangsi sesuai dengan tindakannya.
“Nanti kalau misalnya memang (pelakunya) bisa ketangkap, biar hukum yang mengadili, karena itu memang kewenangnya sudah ada di ranah hukum. Kalau yang saya lakukan tadi itu, saya sudah infokan untuk unit segera koordinasi dengan Polsek, Muspika, dan dengan desa,” ujarnya.
Selanjutnya,Samsul juga menghimbau kepada para pelanggan PDAM Tirta Kanjuruhan yang menjadi korban gara segera melaporkan kepada para petugas PDAM. Sehingga para pelanggan yang menjadi korban agar segera bisa ditangani, sehingga tidak mengalami kebocoran air yang dapat berdampak pada membengkaknya tagihan air.
“Kalau tindakan dari Perumda (Tirta Kanjuruhan), supaya tidak terjadi kebocoran air, kita pasang dulu. Tentunya dengan adanya kesepakatan dengan pelanggan, supaya bisa segera teratasi. Terkait pembayaran, bisa langsung di lunasi atau mungkin dengan sistem angsuran,” bebernya. (wul/ono)