Lumajang, SERU.co.id – Politeknik Negeri Malang (Polinema) menggandeng Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kabupaten Lumajang, untuk meningkatkan kualitas hunian bagi masyarakat. Melalui Sosialisasi Sistem Pendukung Keputusan Rumah Tidak Layak Huni Terintegrasi Berbasis Big Data dan AI dalam Upaya Pengembangan Smart City di Kabupaten Lumajang.
Pembantu Direktur IV Bidang Perencanaan dan Kerja Sama, Prof Ratih Indri Hapsari ST MT PhD mengatakan, Polinema bekerja sama dengan DPKP Pemkab Lumajang. Guna meningkatkan kualitas hunian berbasis digital bagi para masyarakat Lumajang.
“Kami memiliki tujuan untuk membantu masyarakat Lumajang dalam menentukan rumah yang tidak layak huni. Dengan memanfaatkan Sistem Pendukung Keputusan berbasis teknologi digital,” seru Prof Ratih, sapaan akrabnya, saat sosialisasi Selasa (21/11/2023) dan dihadiri oleh perwakilan dari Pembantu Direktur IV, DPKP Pemerintah Kab. Lumajang, Pemerintah Kecamatan Tim Teknologi Informatika dan Tim Teknik Sipil Polinema.
Baca juga: Polinema Luluskan 659 Wisudawan Tahap IV, Didominasi PSDKU Kediri
Disebutkannya, survei sampel telah dilakukan di beberapa kecamatan. Termasuk Candipuro, Gucialit, Jatiroto, Kedungjajang, Klakah, Kunir, dan Lumajang. Luaran dari program ini adalah Data RTLH Kawasan dengan target 10.546 rumah.
“Hingga saat ini, realisasi mencapai 1.369 rumah di beberapa wilayah. Seperti Rogotrunan, Citrodiwangsan, Jogoyudan, Tompokersan di Kecamatan Lumajang, dan Kecamatan Tempeh,” rinci wanita pertama yang meraih gelar Profesor di Polinema ini.
Sebagai informasi, Big Data dan AI adalah sebuah teknologi yang bergerak dibidang pengolahan data dan kecerdasan buatan. Teknologi ini merupakan bagian dari program Matching Fund yang diberikan kepada insan perguruan tinggi dan dunia usaha dunia industri. Untuk berkolaborasi dalam menjawab tantangan di dalam dunia industri serta membentuk ekosistem Merdeka Belajar–Kampus Merdeka (MBKM).
Efektivitas dari teknologi ini mencakup:
– Menghasilkan Open Data RTLH dalam satu pintu menyediakan informasi yang terpercaya.
– Menghasilkan rekomendasi berdasarkan data dan multi-kriteria yang telah diproses dengan SPKC.
– Proses pengambilan keputusan dilakukan dengan lebih cepat dengan teknologi komputasi yang digunakan.
– Menghindari bias dalam penentuan prioritas RTLH, karena menggunakan teknik pengambilan keputusan atas dasar data yang dikuantifikasi.
Pembantu Direktur IV ini berharap, adanya sistem pendukung keputusan ini dapat meningkatkan kualitas hunian rumah layak huni. Serta memberikan manfaat bagi masyarakat di wilayah Lumajang.
“Selain untuk layanan berbasis digital, lingkup kerjasama Polinema dengan DPKP Lumajang ini juga terkait dengan magang mahasiswa,” tandasnya.
Baca juga: Polinema Wisuda 837 Mahasiswa Magister Terapan, Sarjana Terapan dan Diploma III
Sementara itu, Staf IT Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Lumajang, Ahmad Rifqi Hariyanto mengungkapkan, apresiasinya terhadap sistem ini. Kedinasan ini memiliki tugas sebagai pembantu urusan pemerintah. Dalam menyusun dan melaksanakan kebijakan bidang perumahan, pertanahan dan permukiman pada daerah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
“Sistem ini sangat membantu, karena kami dapat mengetahui rumah-rumah yang tidak layak huni dan yang membutuhkan bantuan untuk menjadi hunian yang layak. Selain itu, dengan adanya pengolahan data ini, kami mendapatkan informasi yang valid,” ungkap Rifqi. (rhd)