Pamekasan, SERU.co.id – Indikasi pungutan liar (Pungli) terjadi di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura. Naifnya, praktik Pungli ini terkesan dilindungi pihak rektorat IAIN Madura.
Perlindungan tersebut terlihat dari sikap Saiful Hadi selaku Rektor IAIN Madura. Dimana, pihaknya tidak berani menemui gabungan mahasiswa yang menggelar audiensi, Kamis (26/10/2023).
“Rektor memenuhi undangan di Hotel Berlian,” terang Warek III, Mohammad Ali Humaidy.
Saat dikonfirmasi terkait ketidakhadiran, Rektor Saiful Hadi berdalih mengerjakan tugas lain. “Ada tugas yang bagian saya tidak dapat diwakilkan,” kilah Rektor IAIN Madura.
Ditengarai, Pungli terjadi pada pelaksanaan Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan (PBAK) 2023/2024. Dalam memuluskan praktik Pungli, panitia PBAK mengakali dengan mempersempit waktu. Sehingga, mahasiswa baru terpaksa harus membeli atribut PBAK yang disediakan panitia. Celakanya, atribut PBAK itu sengaja dijual oleh panitia dengan harga berlipat ganda.
Baca juga: Enam Mahasiswa IAIN Madura Ikuti KPM Internasional ke Malaysia
Praktik pungut liar pada mahasiswa baru melalui atribut PBAK ini mencapai Rp228.675.500. (luq/mzm)