Malang, SERU.co.id – Bupati Malang HM Sanusi beserta rombongan melakukan peninjauan dan pendistribusian air bersih di Dusun Gunung Kunci dan Dusun Krisik Desa Kemiri, Kecamatan Jabung, Rabu (11/10/2023) pagi. Peninjauan tersebut juga dilakukan untuk mencarikan solusi agar kekeringan ini tidak bekepanjangan di setiap musimnya.
Sanusi menuturkan, meskipun sudah dilakukan penanganan seperti pendistribusian air bersih di kawasan itu, dia ingin secara langsung memastikan sendiri pasokan air yang disuplai untuk warga tercukupi.
“Saya ingin memastikan di desa itu air bersih tercukupi, yang kedua cari solusi untuk keberlanjutan,” seru Sanusi saat dikonfirmasi SERU.co.id.
Sanusi mengatakan, pendistribusian ini hanyalah penanganan bersifat sementara saja. Namun, untuk penanganan lebih lanjut, dirinya memerintahkan pihak PDAM (Perusahaan Air Minim Daerah) Tirta Kanjuruhan untuk melakukan tindakan.
“Kalau dengan cara begini (pendistribusian air bersih), ini kan hanya emergency atau temporer. Tetapi untuk keberlanjutannya, saya minta PDAM untuk survei kemungkinan bisa dilayani,” terangnya.
Baca juga: Kemarau Ekstrem, Enam Desa dari Tiga Kecamatan di Kabupaten Malang Alami Kekeringan
Dia optimis jika sudah dilakukan survei oleh pihak PDAM, kedepannya kekeringan seperti ini bisa teratasi
“Kalau sudah PDAM, itu kan sudah terjamin selamanya bisa teraliri air bersih,” jelas Sanusi.
Ia menjelaskan, di kawasan dua titik yang dia pantau dalam kesempatan itu merupakan langganan kekeringan di setiap musim kemarau. Dikatakan Sanusi, di kawasan tersebut sebenarnya terdapat sumber mata air, namun akan menyusut di musim seperti ini.
“Kalau pas kemarau ini karena sumbernya menyusut hingga air yang biasanya bisa diambil, sumurnya yang bisa diambil terus sumur bor, sekarang sudah ndak keluar,” terangnya.
Menurut Sanusi, untuk wilayah Dusun Gunung Kunci digarapkan bisa teraliri pada bulan Desember mendatang. Namun untuk Dusun Krisik masih belum bisa dipastikan karena belum ada kesepakatan bersama dari pihak terkait.
“Nanti Desember ini, diharapkan sudah bisa teraliri semua, yang sini (Dusun Krisik) masih karena sebelumnya ada pengelola dari BUMdes dan masyarakat. Jadi nunggu kesepakatan bareng, tapi kalau masyarakatnya sepakat bersama kades nya, nanti untuk dikelola PDAM, PDAM prinsipnya siap.

Selanjutnya salah satu warga Dusun Krisik Desa Kemiri yang mengalami kekeringan, Kastuni (63) mengatakan, di wilayahnya ini merupakan salah satu lokasi langganan kekeringan di saat musim kemarau.
“Iya setiap tahun, di bengawan itu ada sumbernya mengalir. Kalau tidak hujan seperti ini waduhh. Kalau kemarau seperti ini kalau tidak diberi air ya ke sungai kecil sana dinyuwun (bawa menggunakan kepala),” terang Kastuni.
Baca juga: Polres Malang Distribusikan Air Bersih di Dua Desa Terdampak Kemarau Ekstrem
Dirinya menjelaskan, jarak yang harus ditempuh kurang lebih mencapai 1,5 kilo meter untuk mendapatkan air bersih tersebut di sumber.
“(Bisa memakai sepeda motor?) kalau bisa ya bisa, kalau tidak bisa ya nyuwun,” terangnya.
Dirinya mengaku sangat terbantu dengan pendistribusian air bersih tersebut. Menurutnya pasokan air bersih akan dikirim setiap tiga hari sekali.
“Di sini satu tangki, di Utara itu dua tangki, terus didepan itu satu tangki. Ada empat tangki biasanya,” tuturnya.
Dikatakan Kastuni, pasokan air bersih yang dirinya dan warga lainnya dapatkan biasanya untuk memenuhi lebutuhan seperti masak, mandi, wudu. (wul/ono)