Pj Wali Kota Malang Bersama TPID Fokus Pengendalian Inflasi dan Stabilitas Harga Beras

Pj Wali Kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM menyampaikan pengendalian Inflasi dan harga beras. (ws8) - Pj Wali Kota Malang Bersama TPID Fokus Pengendalian Inflasi dan Stabilitas Harga Beras
Pj Wali Kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM menyampaikan pengendalian Inflasi dan harga beras. (ws8)

Malang, SERU.co.id – Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang, fokus pengendalian inflasi dan stabilitas harga beras di Kota Malang. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, tercatat September 2023 inflasi bulanan (month to month) Kota Malang sebesar 0,18% dengan inflasi year on year (yoy) sebesar 2,27%.

Pj Wali Kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM menjelaskan, pihaknya saat ini fokus pada pengendalian inflasi, sebagaimana amanat yang dititipkan Mendagri ketika dirinya dilantik sebagai Penjabat Walikota Malang. Saat ini dirinya berfokus pada harga beras. Tidak hanya beras saja, pihaknya juga akan melakukan operasi pasar.

Bacaan Lainnya

“Ini memang betul kita fokus pengendalian inflasi, karena salah satu tugas saya menekan dan mengendalikan inflasi. Saat ini kekeringan mengancam dan berdampak fluktuasi harga pokok, terutama kebutuhan langsung. Salah satunya pertanian, paling berdampak dan mendasar inflasi beras,” seru Wahyu, sapaannya, saat kegiatan High Level Meeting (HLM) di Hotel Atria, Rabu (11/10/2023).

Baca juga: Strategi Empat Faktor Pemkot Malang Kendalikan Inflasi

Di tengah cuaca ekstrem panas dan kekeringan melanda sejumlah besar wilayah di Indonesia, memicu turunnya produksi beras lantaran minimnya pengairan. Dampaknya, terjadi kenaikan harga komoditas beras, baik di wilayah Jawa Timur hingga nasional.

“Saat ini yang terjadi di daerah lain adalah kenaikan komoditas beras. Ini kita gelontor agar dapat tertekan dan harga terkendali,” terang Wahyu.

Wahyu akan menerapkan sejumlah langkah strategis yang akan dilakukan secepat mungkin di bulan Oktober ini. Diantaranya dengan melakukan pemantauan harga dan ketersediaan stok bahan pangan dan harga eceran tertinggi, baik di pasar maupun distributor. 

“Akan kita atur jadwal operasi pasar. Selain beras kita murahkan, telur dan ayam juga. Sebab problem harga beras tidak terkendali adalah masalah kekeringan. Maka sejauh ini aman kita gelontor dulu harga beras,” terangnya.

Wahyu juga meminta perangkat daerah terkait untuk terus melakukan kerja sama dengan Perum Bulog Cabang Malang. Dengan menggelar pasar murah maupun operasi pasar untuk mengendalikan inflasi.

“Dalam bulan ini kita segera gelar pasar murah, karena September lalu sudah mulai naik. Melalui HLM kita mengatur agenda, jadwal, nanti siapa saja yang terlibat. Operasi tidak sekedar saja, mungkin nanti beras akan kita gelontorkan dengan harga murah, harapannya inflasi nanti bisa terkendali,” tegasnya.

Penjabat (Pj) Wali Kota Malang bersama TPID Kota Malang - Pj Wali Kota Malang Bersama TPID Fokus Pengendalian Inflasi dan Stabilitas Harga Beras
Penjabat (Pj) Wali Kota Malang bersama TPID Kota Malang.

Sebelumnya, Senin (9/10/2023), Wahyu mengapresiasi langkah Perumda Tugu Aneka Usaha yang bekerja sama dengan Perum Bulog Cabang Malang, PT. Pos Cabang Malang serta PT. Rajawali Nusindo. Dimana telan mendistribusikan beras SHPHP ke 23 pasar tradisional yang ada di Kota Malang. Serta menyerahkan bantuan pangan berupa telur dan daging ayam kepada 4.521 keluarga rawan stunting.

Sementara itu, Direktur Perumda Tunas, Dodot Tri Widodo mengatakan, beras SPHP akan didistribusikan ke pasar besar. Yaitu Pasar Dinoyo, Blimbing dan Gadang.

“Ini menyusul akan didistribusikan di Pasar Besar,” ucap Dodot.

Baca juga: Pemkot Malang Berencana Gelar Pasar Murah, Tekan Harga Sembako

Dodot menekankan, total kuota untuk pendistribusian beras menyesuaikan stok yang ada di Bulog.

“Total kuota untuk SPHP ini menyesuaikan stok yang ada di bulog,” tuturnya.

Senada, Ketua Komisi C DPRD Kota Malang Trio Agus Purwono mengatakan, akan menggencarkan operasi pasar. Anggaran operasi pasar tersebut disetujui oleh dewan sebesar Rp1,5 miliar.

“Selain harga bahan pokok. Hal yang penting lainnya yakni terkait kebutuhan energi. Jangan sampai kelangkaan LPG 3 kg kembali terulang,” tandas Trio. (ws8/rhd)

disclaimer

Pos terkait