Dukung Perkuliahan Daring, UB Subsidi Pulsa Mahasiswa Tak Mampu

Rektor UB Prof Dr Ir Nuhfil Hanani AR, MS, menjawab pertanyaan awak media. (ist)

Bacaan Lainnya

Malang, SERU.co.id – Sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian terhadap proses perkuliahan mahasiswa tidak mampu, Universitas Brawijaya (UB) memberikan subsidi pulsa sebesar Rp 100.000 untuk melancarkan kegiatan kuliah daring, Kamis (30/4/2020).

Rektor UB Prof Dr Ir Nuhfil Hanani AR, MS, mengatakan, subsidi tersebut diperuntukkan bagi mahasiswa tidak mampu. “Langkah yang pertama kita lakukan adalah mengecek jumlah mahasiswa tidak mampu. Berdasarkan data yang saya dapat ada sekitar 12.000 mahasiswa tidak mampu. Namun bentuk subsidi tersebut tidak langsung diberikan dalam bentuk uang, karena itu justru akan menyalahi aturan pertanggungjawaban,” seru Nuhfil.

Nuhfil menambahkan, pihaknya akan bekerjasama dengan provider, seperti XL, Telkomsel, dan Indosat, untuk melakukan pengisian pulsa. “Hari ini kita bekerjasama dengan tiga provider. Nomer mahasiswa kita serahkan ke provider. Nanti si mahasiswa tinggal pilih nomer mana yang akan dipakai,” imbuhnya.

Sebelumnya, UB juga bekerjasama dengan provider memberikan kuota 30 Gigabyte bagi mahasiswa dan dosen untuk menunjang pembelajaran daring. Selain memberikan bantuan dalam bentuk pulsa, UB juga memberikan bantuan kepada mahasiswa yang berada di Malang dalam bentuk sembako maupun pembagian makanan gratis bagi yang tinggal di asrama.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UB, Prof. Dr. Drs. Abdul Hakim, MSi. (ist)

“Saya berharap lembaga kemahasiswaan bisa bekerjasama dengan WR III. Dan untuk para dosen, bisa menggunakan waktu pembelajaran daring dengan sebaik-baiknya, seperti membatasi video dan memberlakukan jadwal ujian bagi siswanya,” beber Nuhfil.

Sebelumnya, aturan pembagian kuota difokuskan bagi mahasiswa bidikmisi dan mahasiswa yang berada di kategori Uang Kuliah Tunggal golongan 1, yang disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Brawijaya, Prof. Dr. Drs. Abdul Hakim, MSi, di Gedung Kebudayaan Mahasiswa, Rabu (29/4/2020).

“Saat ini sedang diproses paket data untuk mahasiswa, diprioritaskan untuk mahasiswa bidikmisi dan kategori UKT 1. Bisa dipastikan dari keluarga yang tidak mampu, orang tua yang terdampak, baik akibat PSBB hingga sulit bekerja maupun pemutusan hubungan kerja. Sudah pasti akan berdampak juga kepada mahasiswa,” jelasnya.

Walaupun bisa dipastikan hampir semua mahasiswa kategori ini menerima beasiswa. Jika dalam kondisi normal, penerima beasiswa akan mampu mencukupi kebutuhannya. “Namun dengan kondisi pandemi seperti saat ini, beasiswa tersebut akan dibagi lagi dengan anggota keluarga yang lain. Tidak hanya penerima bidikmisi, tapi juga mahasiswa afirmasi dan kategori 1,” tandas Hakim. (rhd)

disclaimer

Pos terkait