• Pemkot Malang siapkan rapid test
Malang, SERU.co.id – Pelaksanaan Ops Ketupat Semeru 2020 berbeda dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang dilakukan pada H-7 dan H+7, atau selama 14 hari. Sebab tahun ini, Ops Ketupat Semeru 2020 dimulai sejak tanggal 24 April hingga 31 Mei 2020, atau akan berlangsung hingga 37 hari kedepan.
Istilah pos pengamanan Ops Ketupat Semeru 2020 pun berganti menjadi Pos Cek Point, dimana ada 6 Pos Cek Point di tiap pintu masuk wilayah Kota Malang. Di antaranya Terminal Arjosari, Terminal Landungsari, Stasiun Kota Baru, perbatasan di perumahan Graha Kencana, exit tol Madyopuro dan Kacuk.
“Utamanya adalah di pos cek point ini, kita melengkapinya seperti kita menghadapi kasus-kasus Covid-19. Nanti setiap pos akan disiapkan APD yang lengkap,” ungkap Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata, dalam rakor Ops Ketupat Semeru 2020, di Aula Sanika Satyawada Polresta Malang Kota, Sabtu (25/4/2020).
Sementara itu, Walikota Malang Drs. H. Sutiaji menyampaikan kesiapan Pemkot Malang untuk mendukung Ops Ketupat Semeru 2020. “Karena ini situasi bulan suci Ramadhan, kebiasaan mudik, kebiasaan pulang kampung terjadi, oleh pusat sesungguhnya sudah dilarang. Tapi kami juga tidak gegabah, di pintu-pintu perbatasan akan dilakukan cek poin,” serunya.
Nantinya, dinas kesehatan dan puskesmas terdekat untuk selalu siaga 24 jam. “Manakala diperlukan akan disiapkan rapid test. Kalau sudah 38° celcius, maka dirapid. Kemudian dirujuk ke puskesmas terdekat dulu tahapannya. Nanti kalau memang mengarah ke Covid-19, harus segera tindakan selanjutnya, bisa jadi ke rumah sakit, bisa jadi mandiri tapi harus isolasi sendiri,” beber pria penyuka makanan pedas ini.
Ditambahkannya, Kota Malang juga sudah menyiapkan lokasi untuk isolasi diri di dua tempat. “Kita sudah punya rumah isolasi yang sudah siap, ada dua. Di balai diklat milik provinsi dan balai diklat milik kementrian dalam negeri. Kapasitas keduanya 400 bed,” tutur Sutiaji.
Usai rakor, Forpimda Kota Malang bergerak meninjau lokasi Pos Cek Point di Perumahan Graha Kencana, pintu masuk Kota Malang dari arah utara. Dimana mobil kendaraan dengan plat luar kota (selain plat N) yang masuk Kota Malang, baik itu kendaraan pribadi maupun bus diarahkan masuk ke dalam perumahan untuk melakukan serangkaian tes.
Kendaraan yang berhenti langsung disemprot disinfektan oleh petugas BPBD Kota Malang. Sementara penumpang turun diarahkan ke wastafel untuk cuci tangan dengan sabun. Selanjutnya masuk ke bilik sico, tes suhu badan, dicatat KTP dan ditanya dari mana dan tujuannya kemana. “Selama peninjauan tadi, ditemukan 1 orang dengan suhu diatas 38 derajat celsius dan dipisahkan untuk menjalani tes ulang, dengan beristirahat dulu selama 1 jam dulu,” tandasnya. (rhd)
