Malang, SERU.co.id – Politeknik Negeri Malang (Polinema) menjadi tuan rumah Pelatihan dan Sertifikasi Building Information Modelling (BIM) 5D Cubicost-Level Intermediate. Kegiatan ini bentuk implementasi Program Non Degree Peningkatan Kompetensi Dosen Vokasi 2023 dari Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi.
Ketua Jurusan (Kajur) Teknik Sipil Polinema, M Zenurianto Dipl Ing HTL MSc menyampaikan, peningkatan kompetensi dosen vokasi ini diperuntukkan bagi perguruan tinggi vokasi di Indonesia. Kali ini menyasar jurusan teknik sipil dan teknik elektro pada Politeknik negeri maupun swasta dari Sabang sampai Merauke.
“Dikhususkan bagi dosen perguruan tinggi Vokasi program Non-Degree peningkatan kompetensi. Sebenarnya ada empat skema program, yaitu sertifikasi kompetensi, sertifikasi profesi, pelatihan atau magang industri, dan magang di perguruan tinggi luar negeri. Kali ini di Polinema yaitu peningkatan kompetensi,” seru Zen, sapaan akrabnya, disela pembukaan di Ruang Multimedia Teknik Sipil lt 4 Polinema, Senin (11/9/2023).
Baca juga: Ditunjuk Dirjen Diksi, Polinema Dampingi Kemitraan Afiliasi Pendidikan Vokasi
Peningkatan kompetensi ini akan berlangsung selama 10 hari, Senin-Rabu (11-20/9/2023), dan diakhiri dengan sertifikasi pada hari terakhir. Dimana kali ini diikuti oleh 11 dosen perguruan tinggi vokasi baik negeri maupun swasta dari Sabang sampai Merauke. Empat di antaranya dari Teknik Sipil dan tujuh dari Teknik Elektro.
“Ada dua kelompok besar, yakni jurusan Teknik Sipil dan Teknik Elektro. Jumlahnya bisa dibilang agak menurun lantaran ada pembatasan, yang sudah ikut tahun kemarin tidak diperbolehkan ikut tahun ini. Karena keterbatasan anggaran dari pemerintah,” jelasnya.
Nantinya, peserta jurusan Teknik Sipil akan mengikuti skema sertifikasi Building Information Modelling (BIM) 5D Cubicos. Fokus pada perencanaan biaya proyek dari Lembaga sertifikasi Glodon Authorized Training Center (GATC) Polinema.
Sementara, peserta jurusan Teknik Elektro akan mengikuti skema sertifikasi Programmable Logic Controller (PLC) berbasis BNSP.
Beberapa peserta tersebut, di antaranya: Politeknik Negeri Bali, Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Negeri Manado, Politeknik Negeri Bangka Belitung, Politeknik Negeri Balikpapan,
Politeknik Negeri Pontianak, Politeknik Negeri Banyuwangi, dan Politeknik Negeri Loksumawe. Serta Politeknik Harapan Bersama Tegal dan Politeknik Pratama Mulya Solo, keduanya dari politeknik swasta.
Sebagai informasi, Program Non Degree Peningkatan Kompetensi Dosen Vokasi 2023 ini merupakan implementasi kolaborasi. Antara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Ditjen Diksi dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan Kementerian Keuangan. Sekaligus bentuk komitmen pemerintah dalam membangun SDM Indonesia yang unggul, berbudaya, dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Pelatiihan dan sertifikasi kompetensi dosen vokasi ini diinisiasi oleh Ditjen Diksi melalui Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi. Bersama LPDP dan Kementerian Keuangan,” jelasnya.
Baca juga: Polinema Fasilitasi MoU 5 Afilisiasi Vokasi dan 3 Mitra Industri
Sementara itu, Wakil Direktur IV Polinema, Prof Ratih Indri Hapsari ST MT PhD mengatakan, Polinema saat ini berupaya mengikuti berbagai program pendanaan. Salah satunya dari Ditjen Diksi dalam rangka meningkatkan kapasitas kampus sebagai penyelenggara training dan uji kompetensi.
“Kami berharap, bapak ibu dapat mengikuti pelatihan kurang lebih 10 hari dalam kondisi sehat. Sehingga di akhir pelatihan dapat mengikuti sertifikasi dan dinyatakan kompeten,” ungkap Profesor wanita pertama di Polinema ini.
Disebutkannya, Polinema berupaya meningkatkan potensi pendamping Diksi sebagai tuan rumah dan tempat training. Baik untuk sertifikasi perguruan tinggi, institusi dan industri bagi SDM dari perguruan tinggi manapun, khususnya pendidikan vokasi (diksi).
“Kami (Polinema) sebagai kepanjangan tangan untuk mengikuti perubahan kebijakan Diksi dan BNSP. Jadi Polinema juga membuka kesempatan pelatihan sejenis, baik kompetensi BNSP maupun lainnya, tergantung kebutuhan,” tandasnya. (rhd)