Batu, Seru.co.id – Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait meninggal dunia, Minggu (26/8/2023) karena sakit. Meninggalnya tokoh yang getol memperjuangkan kasus-kasus yang menimpa anak itu juga meninggalkan duka bagi aktivis perlindungan anak dan perempuan Kota Batu, seperti Salma Safitri Rahayaan.
Kepada SERU.co.id, Salma menyebutkan, Alm. Ariest Merdeka Sirait adalah tokoh yang sangat terkenal konsisten membela hak anak. Dengan sepeninggal tokoh pejuang anak itu, ia berharap Komnas Anak terus melakukan hal-hal yang sudah diperjuangkan Arist. Sebagai kawan seperjuangan, ia pun mengaku akan terus mengikuti jejak langkah Arist Merdeka Sirait.
“Tentu kami akan terus mengikuti jejak langkah beliau dalam melindungi hak-hak anak terutama anak-anak korban perkosaan,” serunya.
Salma yang juga merupakan pegiat Suara Perempuan Desa ini menceritakan tentang salah satu kasus fenomenal yang pernah diadvokasi oleh Arist Merdeka Sirait. Yakni kasus perkosaan yang melibatkan pimpinan sebuah lembaga pendidikan di Batu, yakni Sekolah SPI. Dari kasus itu saja, Arist telah memperlihatkan kegigihan, niat, semangat dan pantang menyerah. Mengingat, sepanjang kasus tersebut berproses, ada banyak pihak yang meragukan kasus itu bisa tuntas karena pelaku adalah sosok yang ideal dan beberapa kali menerima penghargaan atas dedikasinya membangun sekolah tersebut.
“Namun dengan tangan dingin Mas Arist yang selalu hadir pada sidang-sidang pengadilan tersebut dan berhasil membangun solidaritas publik untuk ikut mendukung kasus itu,” ungkapnya.
Salma yang juga baru saja dinyatakan lolos sebagai Calon Hakim Ad hoc Tipikor tingkat pertama Tahap XX tahun 2023 mengaku akan mengenang jasa Alm. Arist Merdeka Sirait. Ia pun berharap ada sosok serupa yang mampu hadir dan juga memiliki semangat yang sama dengan mendiang AMS, untuk memperjuangkan perlindungan anak.
“Selamat jalan mas Arist. Terang langkahmu menuju surga, atas dedikasimu terhadap perlindungan anak-anak,” pungkasnya haru. (dik/ono)