Malang, SERU.co.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang mulai melakukan uji coba rekayasa lalu lintas di kawasan Buk Gluduk. Upaya itu bertujuan untuk mengurangi kemacetan di kawasan Gatot Subroto-Panglima Sudirman, dengan uji coba selama 1-2 minggu.
Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji mengatakan, rekayasa lalu lintas ini untuk mengatasi masalah kemacetan. Pihaknya memasang rambu larangan tidak boleh belok kanan dan kiri, serta dilarang masuk.

“Masyarakat umum dari Jalan Gatot Subroto atau jembatan Embong Brantas, tidak boleh belok kanan, melainkan harus lurus ke arah utara. Dari utara ke selatan atau dari Panglima Sudirman tidak boleh belok kiri ke Untung Suropati. Intinya dilarang masuk Jalan Untung Suropati Utara,” seru Sutiaji
Demikian pula dari daerah Untung Suropati ke Panglima Sudirman juga tidak diperbolehkan belok kanan. Sementara, arus kendaraan yang diperbolehkan melewati jalan Untung Suropati Utara hanya kendaraan militer saja.
“Kemacetan daerah Buk Gluduk berdampak pada kawasan militer Yonbekang 2 Kostrad, jadi yang terdampak ini teman-teman militer. Maka disini ada pengecualian untuk belok kanan langsung atau masuk ke Untung Suropati Utara bagi kendaraan militer,” imbuhnya.
Dengan adanya rekayasa lalu lintas, Wali Kota Malang berharap, upaya ini dapat mengurangi kemacetan yang ada di Kota Malang. Sengaja pihaknya tidak memilih upaya pelebaran jalan, sebab akan membutuhkan cost lebih tinggi.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra mengatakan, uji coba rekayasa akan dilakukan sekitar 1-2 minggu. Ujicoba rekayasa lalu lintas tersebut dilakukan setelah ada pembahasan dari forum lalu lintas beberapa pekan lalu. Pemberlakuan ujicoba 1-2 minggu tersebut seperti dilakukan saat pemberlakuan satu arah kawasan Kayutangan.
“Kita lihat bisa 1-2 minggu seperti di kayutangan. Sebelumnya kita lakukan ujicoba, ketika dampaknya positif maka akan ditetapkan melalui SK Walikota, sehingga permanen. Kalau disini baru diuji coba dan kita butuh masukan dari masyarakat,” ucap Widjaya.
Widjaja menambahkan, jika pihaknya belum bisa memastikan seberapa banyak rekayasa kali ini bisa mengurangi tingkat kemacetan. Pihaknya akan melihat 1 atau 2 pekan kedepan bagaimana efektifitas dan hasil rekayasa lalu lintas tersebut. (ws8/rhd)