Malang, SERU.co.id – Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang memberikan penawaran menarik dalam pendaftaran calon mahasiswa baru (camaba). Pada gelombang kedua yang berlaku hingga 31 Agustus 2023, camaba akan mendapatkan potongan DPP sebesar Rp1 juta plus Rp3 juta.
Kepala Lembaga Penerimaan Mahasiswa Baru (LPMB) ITN Malang, Redi Sigit Febrianto,. ST., MT., mengatakan, pada gelombang kedua tak hanya potongan DPP Rp1 juta. Ada lagi potongan DPP tambahan Rp3 juta, bagi camaba dari 49 sekolah yang sudah melaksanakan MoU dengan ITN Malang.
“Ini waktu yang tepat untuk mendaftarkan diri bagi calon maba. Jadi segera daftarkan diri di ITN Malang, sebab potongan DPP pada gelombang ketiga (1-30 September 2023) sudah tak berlaku,” seru Redi.
Dosen Arsitektur ini menjelaskan, pendaftaran di ITN Malang bisa melalui jalur online maupun offline ke kantor PMB. Pelayanan pendaftaran selama hari Senin-Jumat pada pukul 07.30–16.00 dan Sabtu pukul 09.00-14.00. Pada tahun akademik 2023-2024 ini, ITN Malang menyediakan pagu 1.222 mahasiswa baru.
“Masih ada lagi potongan lainnya melalui skema pembayaran. Bisa membayar lunas DPP dan UKT, maka mendapat potongan 10 persen. Atau bisa juga mengangsur DPP dan membayar lunas UKT. Atau skema mengangsur DPP dan UKT,” imbuh Redi, didampingi staf LPMB, Alifia Yesi Fanita.
Disebutkannya, camaba bisa memilih prodi yang diminati. Pasalnya, ITN Malang memiliki 2 (dua) fakultas dan 13 prodi yang bisa dipilih. Terbagi:
Fakultas Teknologi Industri (FTI), memiliki 8 (delapan) prodi, di antaranya:
– Prodi S1 Teknik Mesin (predikat Unggul),
– Prodi S1 Teknik Elektro (predikat Unggul),
– Prodi S1 Teknik Industri,
– Prodi S1 Teknik Kimia,
– Prodi S1 Teknik Informatika,
– Prodi S1 Bisnis Digital (akreditasi B)
– Prodi D3 Teknik Mesin, dan
– Prodi D3 Teknik Listrik.
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), memiliki 5 (lima) prodi, di antaranya:
– Prodi S1 Perencanaan Wilayah dan Kota (akreditasi A),
– Prodi S1 Teknik Sipil,
– Prodi S1 Arsitektur,
– Prodi S1 Teknik Geodesi, dan
– Prodi S1 Teknik Lingkungan (akreditasi B).
“Sekarang ini kita kejar akreditasi unggul untuk semua prodi. Sebab akreditasi unggul pada prodi akan menjadi daya tarik tersendiri bagi mahasiswa, termasuk yang mendaftar lewat KIP,” paparnya.
Dalam proses penerimaan camaba, semua Prodi tidak membatasi latar belakang pendidikan siswa. Bisa dari SMK semua jurusan, atau SMA jurusan IPA, IPS dan Bahasa. Karena sebelum mengikuti perkuliahan pada semester 1, mahasiswa akan mendapat program matrikulasi.
“Program matrikulasi itu untuk memberikan materi basic science sebagai pengantar mahasiswa baru, dimana saat sekolah jurusannya tidak linier dengan prodi. Dengan adanya program ini, mahasiswa baru tidak akan kesulitan dalam menempuh perkuliahan,” tegas Redi.
Selama ini, ITN Malang juga telah melakukan pendampingan pada SMK melalui prodi-prodinya. Misalkan pada salah satu SMK ada program keahlian otomotif, maka ada pendampingan dari prodi Teknik Mesin.
“Tiap unit di ITN akan berkontribusi, sehingga dengan pendampingan itu ada bounding dengan lembaga sekolah. Diharapkan lulusan sekolah tersebut tergali potensinya untuk melanjutkan kuliah ke ITN,” terangnya.
Dengan dukungan sarana prasarana kampus yang mempuni, maka camaba yang memilih melanjutkan ke ITN akan mendapatkan manfaat lebih. Salah satunya di kampus 2 ITN memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan area cukup luas. Dimana PLTS ini menjadi rujukan wisata edukasi baik dari jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, sehingga tak diragukan lagi betapa ITN Malang menjadi jujugan kuliah.
“Yang mengunjungi tak hanya dari SMK dan SMA, tapi juga SD dan SMP. Dengan wisata edukasi itu sebagai branding bagi ITN Malang, sehingga adik-adik setelah lulus SMA/SMK bisa meneruskan ke ITN Malang,” bebernya.
Salah satu prodi yang relatif baru yakni S1 Bisnis Digital, namun memiliki peminat yang cukup tinggi. Camaba prodi ini bisa dimasuki lulusan dari latar belakang apa saja, baik IPS, IPA atau Bahasa.
“Sebab prodi ini untuk mendidik sebagai technopreneur, wirausaha berbasis teknologi. Di ITN juga ada UKM Technopreneur. Jadi Prodi ada, UKM ada,” tandasnya.
Tak hanya kemudahan sebelum proses perkuliahan, mahasiswa juga akan mendapatkan berbagai kemudahan dan penghargaan ketika berprestasi. Seperti halnya penghargaan yang diberikan sebagai kado peringatan HUT ke-78 Republik Indonesia.
“Total ada 124 mahasiswa penerima penghargaan. Terbagi 77 mahasiswa penerima penghargaan dari program Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristek dan Dikti. Serta 47 mahasiswa penerima penghargaan dari ajang kompetisi akademik dan olahraga yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi, pemerintah, maupun swasta,” terang Rektor ITN Malang, Awan Uji Krismanto ST MT PhD, dalam keterangan resminya kepada SERU.co.id.
Menurutnya, prestasi tersebut selayaknya bisa memberi motivasi bagi mahasiswa lainnya, sekaligus memotivasi dan meningkatkan prestasi mahasiswa dalam kegiatan kemahasiswaan. Sudah selayaknya institusi memberikan penghargaan bagi mahasiswa dan dosen berprestasi bidang kegiatan mahasiswa, baik di tingkat wilayah, regional, nasional, hingga internasional.
“Bentuk apresiasi berupa uang saku dan penghargaan (sertifikat). Kami berkomitmen mengapresiasi (utamanya) lomba yang diselenggarakan oleh Ditjen Dikti. Mungkin nantinya (yang menang) akan ada reward lain, seperti beasiswa satu semester atau lainnya,” imbuhnya.
Selain mahasiswa, apresiasi juga diberikan kepada 16 dosen pembimbing dari program PKM, PPK Ormawa, P2MW, bidang lomba, dan UKM yang meraih prestasi. (rhd)