Malang, SERU.co.id– Polres Malang memberikan batuan alat dan juga modal usaha bagi para keluarga korban Tragedi Kanjuruhan, Jumat (11/8/2023) siang. Bantuan yang diberikan kepada tiga orang keluarga korban tersebut diharapkan bisa terus membantu perekonomian mereka.
Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana mengatakan, dalam kesempatan ini pihaknya berkesempatan untuk memberikan tiga bantuan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) untuk para keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.
“Sasaran adalah para keluarga korban Tragedi Kanjuruhan, ini merupakan hasil diskusi kami dengan paguyuban keluarga korban,” seru AKBP Kholis saat dikonfirmasi SERU.co.id.
Kholis menyebut, bantuan tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen pihak kepolisian kepada seluruh keluarga korban, untuk saling merangkul dan merawat.
“Untuk terus memberikan perhatian kepada keluarga korban, jadi ini juga merupakan wujud nyata dari komitmen kami. Untuk terus memberikan perhatian dan juga dukungan kepada keluarga korban Kanjuruhan di semua semua aspek,”sebutnya.
Dirinya juga mempersilahkan kepada seluruh keluarga korban Tragedi Kanjuruhan yang membutuhkan dukungan dari pihak Polres Malang dipersilahkan dengan seluas-luasnya.
“Apa bila keluarga korban ingin bertanya, ingin berdiskusi, ingin menyampaikan sesuatu. Ingin mendapatkan dukungan dari kami di Polres Malang, termasuk di Polsek-polsek jajarannya kami selalu siap menerima,” terangnya.
Kholis mengatakan, pihaknya akan terus memberikan sentuhan-sentuhan kepada seluruh korban yang terdampak ada peristiwa 1 Oktober 2022 lalu itu. Pihaknya juga bakal bekerja sama dengan pihak TNI dan juga Pemerintah Kabupaten Malang untuk kegiatan positif ini.
Kholis menyebut, pihaknya juga membutuhkan pasukan informasi terkait para keluarga korban Tragedi Kanjuruhan yang membutuhkan bantuan seperti kesempatan kali ini. Sehingga dengan informasi ini, bantuan yang telah disiapkan Polres Malang tersalurkan sesuai dengan sasaran.
Diketahui, ketiga keluarga penerima bantuan UMKM tersebut yakni Eka Wulanndari, istri dari korban Iwan, warga Kecamatan Singosari. Ia mendapatkan bantuan untuk usahanya stik bawang, yakni alat pencampur adonan dan penggiling stik.
Kemudian Andre Hermawan, kakak kandung dari korban meninggal dunia Linda Setyo Restu Ningrat, warga Desa Sumbersuko, Kecamatan Dampit. Yang mendapatkan gerobak untuk berjualan sayur keliling dan modal usaha.
Ketiga, Darmiasih yakni ibu kandung dari korban luka berat Ninis Intas Aprilia, warga Kecamatan Dampit, yang mendapatkan gerobak dan uang modal usaha untuk berjualan minuman di depan rumahnya.
Sementara itu, salah satu keluarga korban Eka Wulanndari mengaku, dirinya merasa senang dan bersyukur dengan bantuan yang dirinya terima. Dimana sebelum usaha stik bawang itu sudah dirinya dan sang suami rintis sejak dulu dengan cara manual.
Dirinya mengaku, dulu produksi dibantu suami dengan kemampuan sebanyak 6 kilo saja. Namun kini dirinya harus memproduksi sendiri, mudah-mudahan dengan bantuan ini usahanya lebih mudah dan juga produksi ya lebih lancar.
“Dengan alat ini bisa produksi 10 kali lipat sehari, karyawannya saya dan almarhum, suami yang urus pemasaran. Sehari manual pake tangan cuma enam kilogram,” terang Eka. (wul/ono)
