Karnaval Bersih Desa Ramaikan Hari Jadi ke-110 Desa Oro-oro Ombo

Sajian Kesenian dari RW 04, Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Batu dalam Karnaval Bersih Desa. (SERU.co.id/dik) - Karnaval Bersih Desa Ramaikan Hari Jadi ke-110 Desa Oro-oro Ombo
Sajian Kesenian dari RW 04, Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Batu dalam Karnaval Bersih Desa. (SERU.co.id/dik)

Batu, SERU.co.id – Masyarakat Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Batu, Kota Batu menggelar karnaval bersih desa dalam rangka hari jadinya yang ke-110. Kegiatan berlangsung di sepanjang jalan raya Oro-oro Ombo dengan mengambil start di depan Gedung Kesenian.

Kepala Desa Oro-oro Ombo, Wiweko, kepada SERU.co.id mengatakan, kegiatan ini diikuti oleh ribuan warga dari 13 (tiga belas) Rukun Warga (RW) se-Desa Oro-oro Ombo. Penyelenggaraan karnaval bersih desa ini adalah yang pertama kalinya sejak pandemi covid-19. Warga begitu antusias ketika desa mengumumkan bahwa tahun 2023 ini diselenggarakan kembali karnaval bersih desa yang sangat ditunggu-tunggu oleh warga.

Bacaan Lainnya

“Setelah kami sampaikan kepada Masyarakat, serentak bahwa pemerintah desa tahun 2023 ini mau mengadakan karnaval, mereka sangat antusias dan setiap RW mewajibkan setiap kepala keluarga mengikutsertakan anggotanya,’ serunya.

Ditanya tentang harapan, Wiweko yang juga Ketua Asosiasi kepala Desa dan Lurah (APEL) Kota Batu, menyebutkan kedepannya ia berharap Desa Oro-oro Ombo menjadi desa yang Gemah Ripah Loh jinawi, Toto Tentrem Karto Raharjo. Dalam artian masyarakatnya tentram, makmur dan tanahnya sangat subur. Tidak berbuat yang merugikan orang lain, selalu rukun sehingga keadaan menjadi subur makmur.

“Masyarakat masih tetap mengangkat budaya dan adat istiadat yang ada di desa ini,” ungkapnya.

Wiweko menambahkan, rangkaian acara bersih desa ini diawali dengan ritual “Sobo Punden” atau ziarah ke makam leluhur desa. Setelah itu dilanjutkan kegiatan selamatan para pamong desa yang disambung pagelaran seni wayang kulit. Dilanjutkan hari ini dengan menggelar karnaval bersih desa yang menampilkan peserta dari 13 RW.

“Nanti tanggal 13 masih ada bazaar sampai dengan tanggal 16 disertai dengan pentas seni yang menampilkan potensi budaya lokal,” tukasnya.

Para Pamong Desa Oro-oro Ombo menanti kedatangan kontingen Karnaval. (SERU.co.id/dik)

Sementara itu, Sesepuh Desa Oro-oro Ombo, Arifin menyebutkan, makna sebenarnya dari bersih desa rasa adalah ungkap syukur masyarakat dengan ritual sedekah bumi yang dilakukan setiap tahun. Wujudnya adalah dengan mengadirkan hasil panen yang di sedekahkan untuk selajutnya dinikmati bersama oleh masyarakat. Sebagai inti acara adalah ruwatan desa untuk memohon berkah dari Yang Maha Kuasa supaya Desa Oro-oro Ombo tetap terjaga.

“Memohon kepada Yang Maha Kuasa untuk keselamatan warga, keamanan warga, kemakmuran warga,” tuturnya.

Meskipun saat ini Desa Oro-oro Ombo sudah bertransformasi menjadi Desa pariwisata, Mbah Arifin sapaannya menerangkan, hal tersebut lumrah terjadi. Di era kemajuan zaman ini warga mulai beralih untuk mengais rezeki melalui pariwisata. Untuk yang memiliki modal bisa membangun homestay sumber mata pencaharian baru, sementara lainnya juga bekerja di bidang pariwisata.

“Mudah-mudahan Desa Oro-oro Ombo ini menjadi contoh bagi desa yang lain untuk kemajuan di daerah untuk generasi nantinya,” imbuhnya.

Tentang asal muasal desa bernama Oro-oro Ombo ini, Arifin bercerita, dulunya berawal dari hutan belantara. Hadirnya tokoh bernama Mbah Putri Sarinah dan Mbah Putri Ayu , disebut sebagai orang yang pertama menginjakkan kaki di bumi Desa Oro-oro Ombo. Disusul sosok pemuda bernama Mbah Simo Laksono, Mbah Simo Brojo, Mbah Simo Semin dan Mbah Simo Sairun.

“Mbah Simo Brojo yang bedah Karawang lalu membuat peraturan Desa. Setelah itu ada Mbah Simo Leksono adalah Aris pertama. Itu sudah sekitar tahun 800-an,” pungkasnya. (dik/mzm)

Pos terkait