Batu, SERU.co.id – Program “Satu Tiket Satu Apel” sebelumnya dicanangkan Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, Februari 2022 lalu di Taman Rekreasi Selecta. Dengan harapan, seluruh objek wisata di Kota Batu bisa mencanangkan program “bundling” ini untuk mengangkat perekonomian petani apel.
Namun, rupanya program tersebut tidak bertahan lama dan hanya terhitung bulan. Alih-alih bisa ditiru oleh objek wisata lain, kerjasama antara PT. Selecta dan petani apel ini justru kandas ditengah jalan. Direktur PT. Selecta, Sujud Hariyadi menyebutkan, terhentinya kerja sama itu lantaran pihak yang mengadakan buah Apel tidak bisa memenuhi permintaan Taman Wisata Selecta.
Baca juga: Bukit Bintang Batu, Tempat Favorit Nongkrong Bersama Bestie
“Inginnya sih tetap berjalan. Wisatawan juga suka kalau ada bonus buah apel. Tapi sampai saat ini pihak yang mengadakan buah apel belum bisa memenuhi permintaan,” serunya.
Sementara itu, Ketua Bumdes Tulungrejo, Muchamad Dadi mengaku macetnya pengiriman buah apel untuk program Satu Tiket Satu Apel ini. Penyebabnya adalah harga apel yang semakin tinggi. Dari pihak petani mengalami lonjakan operasional untuk produktivitas buah apel mereka.
Baca juga: Tahura Raden Soerjo Buka Peluang Kerja Sama Pengembangan Wisata di Kawasannya
“Sehingga harga yang ditawarkan oleh petani tidak sepadan dengan harga yang diharapkan oleh obyek wisata,” ungkapnya.
Selain program “One Ticket One Apple” ini, juga pernah didengungkan oleh Dewanti, “One Room One Rose” . Dengan maksud satu tangkai bunga mawar untuk setiap satu ruang kamar hotel yang tereservasi. Program yang “mati suri” ini sebelumnya diharapkan untuk meningkatkan kesejahteraan petani bunga mawar di Kota Batu. (dik/mzm)