Malang, SERU.co.id – Sebuah kapal pencari ikan berisikan 27 Anak Buah Kapal (ABK) dan satu nahkoda yang berangkat dari Pacitan. dilaporkan terbakar di perairan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) selatan Kabupaten Malang, saat akan berlayar mencari ikan di Samudera Hindia, Selasa (13/6/2023).
Kasatpolair Polres Malang, AKP Totok Suprapto membenarkan, telah terjadi kebakaran kapal pencari ikan di tengah lautan Samudera Hindia. Namun, dirinya menyebut kejadian tersebut tidaklah terjadi di perairan Pantai Sendangbiru, mengingat jaraknya cukup jauh mencapai 70 mil dari daratan.
“Locus dilektinya bukan di Sendangbiru, jadi namanya perairan luas, itu posisinya di Lintang selatan 9, bujur 112, diperkirakan ya sekitar 70 mil dari daratan,” seru Totok, pada Rabu (14/6/2023) siang.
Diketahui, kapal ini dengan bobot 98 grosston tersebut terbakar, pada Selasa (13/6/2023) sekitar pukul 05.30 pagi. Disaat berada di titik koordinat lintang selatan 09°30’00” Bujur Timur 112°,12’00″E. Jika ditarik garis lurus, lokasi dugaan kapal pencari ikan terbakar ini berjarak kurang lebih 67,69 mil laut dari perairan Pantai Sendangbiru, Kabupaten Malang.
Pada saat kejadian, para ABK yang berada dalam kapal diselamatkan oleh para nelayan kemudian dibawa ke Pantai Sendangbiru. Yang mana, proses evakuasi masih berlangsung sepanjang hari Rabu pagi hingga siang ini (14/6/2023).
Totok menerangkan, berdasarkan laporan yang masuk ada 28 orang, termasuk satu nahkoda kapal tersebut. Untuk saat ini masih dalam proses evakuasi dari tengah lautan menuju daratan di Kabupaten Malang.
“Dari 27 ABK dan nahkoda masih bertahap, tidak kayak di jalan satu bis selesai. Kapal-kapal kita di bawah 30 grass ton, kapal-kapal nelayan kita jadi bawa 7 orang, 5 orang, nggak bisa langsung,” paparnya.
Untuk menangani musibah tersebut, pihak Satpolair Polres Malang berkoordinasi dengan Puskesmas setempat. Guna langsung melakukan proses pemeriksaan kesehatan ke para ABK yang telah tiba di Pantai Sendangbiru.
“Nelayan-nelayan kita dari Sendangbiru memang yang bantu evakuasi untuk keselamatan abk. Tindakan kita kemanusiaan untuk penyelamatan ABK di kapal tersebut dibawa ke Sendangbiru, dilakukan periksa dari Puskesmas Sitiarjo,” ucapnya.
Tak hanya para tenaga medis saja, proses evakuasi para ABK juga melibatkan pihak Basarnas Surabaya. Kemudian dibantu Pos Angkatan Laut (AL) Sendangbiru juga mengerahkan armadanya untuk mengevakuasi para ABK dari tengah laut. (wul/mzm)