BMKG: El Nino Tahun Ini Berbeda, Ancam Kekeringan

Kekeringan di musim kemarau. (ist) - BMKG: El Nino Tahun Ini Berbeda, Ancam Kekeringan
Kekeringan di musim kemarau. (ist)

Jakarta, SERU.co.id – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan terjadinya El Nino di wilayah Indonesia. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, fenomena El Nino akan berpotensi meningkatkan jumlah titik api dan kondisi kerawanan kebakaran hutan dan lahan.

BMKG memprediksi El Nino mulai terjadi pada Juni 2023 dalam tahap lemah dan menguat setelah bulan Juni. Fenomena ini merupakan pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normal yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah hingga timur.

Bacaan Lainnya

“Diprediksi akan berlangsung dengan intensitas awalnya lemah sekitar bulan Juni kemudian setelah Juni diprediksi menguat hingga moderat,” seru Dwikorita, dikutip Jumat (9/6/2023).

Fenomena ini diprediksi akan menyebabkan musim kemarau yang lebih kering jika dibandingkan selama 3 tahun terakhir. Dalam 3 tahun terakhir, terjadi musim kemarau basah yang diiringi angin kencang dan hujan di sejumlah daerah.

“Sekarang kita mengalami normal lagi, artinya sudah biasa ada hujan di musim kemarau saat ini kembali ke normal. Bahkan ada potensi El Nino, artinya ada potensi lebih kering terutama dibandingkan 3 tahun terakhir,” jelasnya.

Untuk mengantisipas dampak dari El Nino, BMKG mengimbau kepada pemerintah untuk mengambil langkah-langkah antisipasi dampak lanjutan. Sektor pertanian diimbau untuk diutamakan agar tidak terjadi gagal panen yang dapat berakibat krisis pangan.

“Utamanya sektor-sektor yang sangat terdampak seperti sektor pertanian, terutama tanaman pangan semusim yang sangat mengandalkan air,” terang Dwikorita.

Selain El Nino, kondisi cuaca akan diperparah dengan Indian Ocean Dipole (IOD) yang menuju positif. Kedua fenomena ini diperkirakan akan memicu terjadi kekeringan.

“Diprediksi pada semester 2 ini dapat berdampak pada semakin berkurangnya curah hujan di sebagian wilayah Indonesia selama periode musim kemarau ini. Bahkan sebagian wilayah Indonesia diprediksi akan mengalami curah hujan dengan kategori di bawah normal, atau lebih kering dari kondisi normalnya,” tuturnya. (hma/rhd)

Pos terkait