• Usung penciptaan Artwear dengan motif wayang beber
Malang, SERU.co.id – Dosen Tata Busana Universitas Negeri Malang (UM), Dr Nurul Hidayati SPd MSn, menggelar karya seni dan sidang terbuka Mbordir Perempuan. Sebagai pertanggungjawaban disertasi dan ujian terbuka karya seni promosi doktor pada Program Studi Seni Program Doktor (S3) di Institus Seni Indonesia (ISI) Surakarta.
Mengusung pidato akademik berjudul “Mbordir Perempuan: Penciptaan Artwear dengan Motif Wayang Beber”. Merupakan representasi dari potret kehidupan perempuan perajin bordir di Desa Rembang, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan.
“Saya mengangkat behind story dari sebuah produk/karya fashion handmade untuk disuguhkan secara live kepada audience. Dengan mentransformasikan ke dalam motif wayang beber sebagai upaya pelestarian budaya Nusantara,” seru Nurul, sapaan akrab ibu 3 anak, saat ujian terbuka di Rayz Hotel UMM Malang, Kamis (8/6/2023) malam.
Doktor Seni angkatan ke-85 dari ISI Surakarta ini menjelaskan, gelar karya yang ditampilkan merupakan sebuah pertunjukan fashion show. Tak hanya fashion show seperti pada umumnya, terdapat juga pameran dari karya-karya yang sudah dibuat sebelumnya.
Serta suguhan pertunjukan musik syiir Madura dan pertunjukan wayang beber. Semuanya dilakukan oleh perajin bordir dan sulam mitra kerjanya (karyawan) dari ibu-ibu rumah tangga Desa Rembang, Kabupaten Pasuruan. Dilanjutkan fashion show yang menampilkan 7 busana artwear yang diciptakan untuk disertasinya.
“Temuan dari disertasi Ini menghasilkan konsep fashion show kontemporer pembaharuan dari fashion show yang ada. Yakni fashion show yang menampilkan real activity proses pembuatan, latar belakang kehidupan perajin dan accebililty produk fashion. Sehingga menjadi tiga pondasi dalam upaya menyuguhkan etika fashion dan latar belakang cerita dibalik sebuah karya fashion yang mampu meningkatkan nilai jual dan apresiasi dan konsumen,” jelas pemilik Almira Handmade ini.
Dijelaskannya, penggambaran wayang beber menggunakan pendekatan konsep adaptasi atau alih wahana yang disebut ‘transform art fashion’. Dimana merupakan gabungan dari ‘transforming’, ‘art’, dan ‘fashion’. Yaitu strategi penggambaran makhluk hidup para perempuan perajin bordir menjadi bentuk abstrak yang disajikan sebagai motif wayang beber.
“Proses penciptaan karya seni meliputi tahap riset etik dan emik, tahap riset media, tahap riset batik atau perenungan dan tahap pembentukan. Tahap riset etik dan emik berupa mengkaji dan melakukan tinjauan pustaka, observasi dan wawancara kepada beberapa pihak,” beber Nurul, yang semasa kecilnya hidup di Desa Rembang, Kabupaten Pasuruan.
Pada tahap riset media, dirinya melakukan eksperimen terkait penggambaran bentuk wayang beber dari potret kehidupan Desa Rembang, Pasuruan. Serta melakukan eksperimen terkait teknik bordir yang selanjutnya menjadi hasil dari tahapan perenungan.
Tahap terakhir adalah pembentukan, dimana dirinya telah berhasil menciptakan pola motif wayang beber. Selanjutnya diaplikasikan pada busana artwear.
“Busana artwear yang saya buat terdiri dari 7 look, yang terbagi menjadi 3 jagong dalam pewayangan. Yaitu jagong 1 dengan tema ‘Kehidupan Desa’, jagong 2 dengan tema ‘Perempuan Desa’ dan jagong 3 dengan tema ‘Setelah Pernikahan’,” terangnya.
Selain itu, dirinya membuat karya tambahan, meliputi selendang bordir wayang beber, kipas bordir wayang beber, sepatu boots bordir wayang beber dan hiasan dinding. Sebelumnya, juga telah menciptakan karya modest wear dengan motif wayang beber yang terdiri dari 6 (enam) look.
“Karya fashion artwear Mbordir Perempuan dapat dijadikan rujukan bagi pengembangan keilmuan, karena berkesinambungan dengan sustainability, novelty, culture identity dan memiliki accessibility. Serta menjadi referensi dan bandingan karya-karya serupa, dengan memanfaatkan nilai lokal sebagai muatan dalam wujud suatu busana artwear yang memiliki kedalaman makna,” ungkap Nurul, dihadapan para dewan penguji dan lulus dengan predikat summa cumlaude 3,94.
Sebagai informasi, Dewan Penguji terdiri dari 9 orang. Dipimpin dosen dan Wakil Rektor 1 Pascasarjana ISI Surakarta, Prof Dr Bambang Sunarto SSen MSn. Didampingi salah satu anggota Dewan Penguji, Ahmad Mahendra sebagai Direktur Perfilman, Musik dan Media.
Sidang terbuka ini berlangsung secara hybrid presentation yaitu pertunjukan secara live dan online melalui channel Youtube: https://www.youtube.com/live/KpfuyVyPfYY?feature=share
(rhd)