Antisipasi Kebakaran, Matos Libatkan Karyawan Simulasi Pemadaman Api

Simulasi pemadaman api menggunakan APAR. (rhd) - Antisipasi Kebakaran, Matos Libatkan Karyawan Simulasi Pemadaman Api
Simulasi pemadaman api menggunakan APAR. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Mengantisipasi terjadinya kebakaran gedung pusat perbelanjaan, ratusan karyawan Malang Town Square (Matos) mengikuti latihan pemadam kebakaran. Latihan menggunakan tiga alat, yakni karung goni basah, tabung Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan hidran.

Operation Manager Matos, Hendry Arista Saputra mengatakan, para karyawan tersebut dari anchor tenant, tenant local, outsourcing dan building management di Matos. Tujuannya, agar semua personel yang terlibat tanggap, siaga dan mampu ketika menghadapi bahaya kebakaran.

Bacaan Lainnya

“Meski gedung Matos ini sudah diasuransikan all risk, namun kami tetap membekali semua personel yang ada disini untuk tanggap bahaya kebakaran. Semua peralatan sudah terkondisikan dengan baik, APAR tidak ada yang expired, tekanan pressure hidran juga mumpuni. Serta semua personel outsource terlatih sigap dan siaga untuk menghadapi insiden kebakaran,” seru Hendry, di sela latihan di halaman parkir Timur Matos, Rabu (17/5/2023).

Disebutkannya, disetiap lantai gedung yang memiliki 5 lantai tersebut, tersedia ratusan APAR dan hidran. Dimana setiap 15 meter tersedia APAR sesuai standar. Dilengkapi alur titik kumpul bagi pengunjung dan karyawan Matos ketika terjadi musibah kebakaran.

“Setiap semester atau enam bulan sekali kita mengadakan simulasi semacam ini, baik kebakaran, musibah bencana dan lainnya. Semua gedung dilengkapi APAR dan hidran, serta jalur evakuasi. Titik center poin kita di depan pintu masuk dan parkir timur sini,” imbuhnya.

Tata cara kerjasama menggunakan hidran dalam memadamkan api berskala besar. (rhd)

Kegiatan latihan pemadam kebakaran ini menggandeng pihak Dinas Pemadam Kebakaran Kota Malang. Diadakan setiap semester atau enam bulan sekali. Animo peserta cukup tinggi, mereka bergantian pada setiap sesi penggunaan alat karung goni basah, APAR dan hidran.

“Tadi memang diajarkan penggunaan karung basah, itu konvensional jika saat kebakaran tidak ada APAR atau hidran. Bisa saja terjadi disekitar tempat tinggal atau dimana. Kalau di Matos, bisa menggunakan APAR dan hidran,” jelasnya.

Senada, Marcom Manager Matos, Sasmita Rahayu menceritakan, sehari sebelumnya sempat terjadi kebakaran kecil akibat letupan kompor portabel di salah satu tenant. Berkat kesigapan lady security, api dapat dipadamkan seketika.

“Dulu juga sempat ada mobil yang konslet dan muncul api, beruntung petugas sigap menggunakan APAR. Sehingga api bisa dipadamkan segera dan tak sampai merembet ke mobil-mobil di sekelilingnya,” ulas Sasmita.

Penggunaan karung goni basah untuk memadamkan api skala kecil. (rhd)

Sasmita juga menambahkan, fire detector dan alarm kebakaran telah terintegrasi semua. Sehingga ketika terjadi kebakaran, semua personel sigap dan tahu apa yang harus dilakukan.

“Setidaknya kejadian kebakaran yang menimpa Malang Plasa tempo lalu, dapat menjadikan kita antisipasi dan sigap. Sehingga api tidak sampai menghanguskan semuanya,” tandasnya. (rhd)

Pos terkait