Batu, SERU.co.id – Memasuki musim kemarau, sejumlah bahan baku makanan seperti sayur buah dan telur mulai mengalami kenaikan. Tidak tanggung-tanggung kenaikan tersebut dirasakan hingga mencapai 50 persen dari hari biasanya.
Ketua Paguyuban Catering Pariwisata (PCP) Kota Batu, Robey Firmansyah mengatakan, kenaikan tersebut antara lain diakibatkan karena mulainya musim kemarau. Ketersediaan sayur mayur di pasaran mulai dirasakan berkurang. Hal ini mendongkrak harga sayur mayur hingga 50 persen dari harga biasanya.
“Ada sayur yang biasanya perikat Rp4.000 kini sudah naik jadi Rp6.000. bahkan ada yang terikat sampai Rp8.000,” serunya.
Kenaikan harga juga ia rasakan pada telur yang sudah mencapai Rp32.000 perkilogram. Menanggapi hal itu, Robbey mengaku hanya bisa pasrah dengan kenaikan yang dinilai signifikan. Terlebih lagi untuk pesanan yang sudah masuk jauh hari sebelumnya.
“Kalau dapat harga murah itu sebuah keuntungan bagi kami, tapi kalau dapat harga mahal mau tidak mau tetap kami beli,” ungkap pemilik Sriwijaya Catering ini.
Ia bersyukur untuk harga Sembako lainnya masih cukup stabil. Misalnya saja untuk harga beras dan minyak goreng. Sehingga adanya kenaikan sejumlah bahan baku ini masih belum terlalu menyulitkan.
“Untuk anggota kami masih kami arahkan untuk menggunakan minyak goreng bersubsidi, sehingga dampak kenaikan bahan baku lainnya bisa sedikit dimaklumi,” ujarnya.
Peningkatan jumlah wisatawan pasca libur Lebaran ini memberi angin segar bagi pelaku jasa catering wisata. Pasalnya, sudah mulai banyak perusahaan maupun instansi dan sekolah yang mengadakan perjalanan wisata. Hal ini menjadi sebuah peluang dan kesempatan bagi usaha catering untuk meraup konsumen segmen rombongan yang membutuhkan jasa pelayanan makanan dan minuman dari Catering. (dik/mzm)