Bondowoso,SERU- Badan Pusat Statistik (BPS) Bondowoso harus mengantisipasi wilayah atau area blank spot atau belum terjangkau sinyal layanan internet dalam sensus penduduk online 2020 yang dilaksanakan pada 15 Februari hingga 31 Maret 2020. Karena, sejumlah wilayah di Bondowoso masih masuk blank spot dan tidak mungkin masyarakat melakukan pengisian data sensus penduduk online melalui situs www.sensus.bps.go.id.
Peringatan dini tersebut disampaikan Wakil Bupati (Wabup) Bondowoso Irwan Bachtiar Rahmat usai menerima kunjungan rombongan BPS setempat di Wisma Wabup setempat, Selasa kemarin (3/3/2020). ”BPS harus mengantisipasi wilayah-wilayah di Bondowoso yang masuk blank spot dalam sensus penduduk online 2020. Karena, dari catatan Diskominfo Bondowoso ada 160-an desa dari total 219 desa/kelurahan belum terjangkau layanan internet atau area blank spot,” kata Wabup Irwan.
Menurut orang nomor dua Pemkab Bondowoso, itu masih banyaknya wilayah di Bondowoso masuk blank spot menjadi kendala bagi BPS dalam melaksanakan sensus penduduk online. Karena, tidak mungkin masyarakat yang bertempat tinggal di area blank spot melakukan sensus penduduk online. ”Masalah ini harus dipikirkan BPS Bondowoso. Jadi, kalau wilayah tidak bisa secara online, BPS harus jemput bola melakukan sensus penduduk secara manual atau offline door to door ke rumah-rumah,” ujarnya.
Selain itu, Wabup Irwan berharap masyarakat Bondowoso terlibat aktif menyukseskan sensus penduduk online 2020. Karena, keterlibatan masyarakat mencatatkan atau mengisi data yang benar dan valid ikut serta menyukseskan sensus penduduk kali ketujuh dilaksanakan di Indonesia ini. ”Harapan saya kepada masyarakat Bondowoso, agar memberikan data yang benar kepada BPS, sehingga data yang diinput kalau sudah benar, nantinya menghasilkan data yang valid,” kata Ketua DPC PDI-P Bondowoso ini. (ido)