Wali Siswa SDN Teja Timur 2 Pamekasan Keluhkan Sikap Kepala Sekolahnya

Surat pernyataan sikap yang ditandatangani oleh perwakilan tokoh masyarakat dan wali siswa. (udi) - Wali Siswa SDN Teja Timur 2 Pamekasan Keluhkan Sikap Kepala Sekolahnya
Surat pernyataan sikap yang ditandatangani oleh perwakilan tokoh masyarakat dan wali siswa. (udi)

Pamekasan, SERU.co.id – Beberapa masyarakat dan wali siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Teja Timur 2 Dusun Srabunan, Desa Teja Timur, Kecamatan Pamekasan Kabupaten Pamekasan, keluhkan sikap Kepala Sekolah yang diduga sering berkata tidak sopan kepada siswa dan masyarakat.

Keluhan itu disampaikan kepada wartawan SERU.co.id guna berharap Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan segara mengambil langkah tegas demi kebaikan para siswa dan masyarakat kedepannya.

Bacaan Lainnya

“Hanya baru sekarang ini mas, ada kepala sekolah yang tidak bisa mengontrol emosi bahkan berkata kasar pada siswa dan guru. Juga pernah menjelek-jelekan masyarakat,” seru wali siswa yang enggan disebutkan namanya, Senin (1/5/2023).

Bahkan menurutnya, tidak hanya masyarakat saja yang mengeluh atas prilakunya yang diduga tidak punya etika. Namun banyak dari kalangan guru yang juga mengeluh dengan sifatnya yang tidak dapat memberikan contoh seorang pendidik yang baik dihadapan para siswa dan masyarakat.

Beberapa bulan yang lalu, ungkap wali siswa tersebut, pihak komite sekolah pernah mendatangi sekolah tersebut dan menanyakan kebenarannya, karena adanya laporan terkait dugaan kepala sekolah yang tidak bisa mendidik dengan baik. Sehingga beberapa perwakilan masyarakat dan tokoh masyarakat melakukan penandatanganan terkait keluh kesah siswa dan wali siswa tersebut.

“Kami beberapa perwakilan masyarakat dan tokoh masyarakat pernah menandatangani surat pernyataan sikap yang intinya monolak terhadap kepemimpinan kepala sekolah yang saat ini. Dan kami harap pihak dinas segera mengambil langkah,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, beberapa masyarakat mengancam mogok sekolah dan akan memindahkan anaknya jika tidak ada tindakan yang tegas dari pihak dinas pendidikan.

“Kami rencananya mau melakukan aksi, cuma kami ditahan oleh para guru. Dan masyarakat juga akan memindahkan anaknya dan tidak akan memasukkan anaknya kesana jika tetap kepalanya seperti itu,” tambahnya.

Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan pihak kepala sekolah dengan inisial CN saat dikonfirmasi, Selasa (2/5/2023) melalui pesan whatsap tidak memberikan respon. (udi/mzm)


Baca juga:

Pos terkait