Pemkab Malang Siap Dukung Tingkatkan Produktivitas Pertanian Padi

bupati malang dan muspika menaiki alsintan
Bupati Malang bersama sejumlah pejabat menaiki Alsintan. (foto: wul)

“Padi yang terbuang lebih sedikit, tapi kalau disabit itu kan padinya rontok. Kalau pakai mesin ini itu diwadahi jadi ada efisiensi sampai 10 persen. Kalau biasanya 1 hektar 10 ton, maka kalau pakai ini bisa lebih jadi 11 ton,” tutur Sanusi.

Melihat hal itu, Bupati dan Dinas Pertanian berinisiatif untuk mengajukan ke Kementrian Pertanian Pertanian RI untuk meminta bantuan setidaknya 10 Alsinta. Yang bakal diberikan ke 10 daerah dengan potensi produksi tanam padi terbesar yang tersebar di Kabupaten Malang ini.

Bacaan Lainnya

“Kita baru satu dibantu oleh Kementan di Desa Kanigoro. Nanti akan kita usulkan, paling gak nanti minta 10 lah,” katanya.

Semantara itu, Kepala Desa Clumprit Subur menyebut, dalam panen kali ini para petani di desanya mencapai luas persawahan 225 hektar. Dari luas itu dapat menghasilkan sebanyak 9 ton beras perhektar dengan menggunakan Alsinta. Sebelum menggunakan alat canggih itu hanya dapat 7 ton saja perhektarnya.

“Produksi tanaman padi di desa ini naik, dari 7 ton per hektar, sekarang  jadi 9 ton per hektar,” jelasnya.

Baca juga: Pemkab Malang Raih UHC Awards 2023

Dalam kesempatan tersebut, Kades juga menyampaikan beberapa keluhan yang dialami warganya dalam upaya memingkatkan prokdutifitas panen padi. Seperti pengairan yang susah di waktu tertentu, sehingga diperlukan pembangunan irigasi. Kemudian infrastruktur para petani ke sawah yang masih bergeragal. Untuk itu, ia meminta bantuan Pemkab untuk membantu mengecor.

Permasalahan-permasalahan ini menjadi faktor penghambat dalam mendukung upayah Pemkab Malang untuk mencanangkan Kabupaten Malang menjadi swasembada pangan.

“Ini minimal Clumprit, bisa menghasilkan devisa desa itu Rp10 miliar, dengan satu kali musim tanam.  Kalau Clumprit bisa nanam tiga kali, ini minimal desa bisa membantu devisa negara sampai Rp30 miliar,” tuturnya.(wul/ono)

 

Pos terkait