Masa Panen Padi Belum Merata, Harga Gabah Naik

Petani di Pamekasan saat panen padi. (udi) - Masa Panen Padi Belum Merata, Harga Gabah Naik
Petani di Pamekasan saat panen padi. (udi)

Pamekasan, SERU.co.id – Terkait tingginya harga gabah di pasaran, Badan Pangan Nasional (Bapanas) saat ini sudah mengeluarkan penentuan harga pokok penjualan (HPP) beras, hal itu dilakukan usai rapat koordinasi dengan sejumlah pelaku usaha penggilingan padi.

Penetapan ceiling price (HET) tersebut mulai diberlakukan pada 27 Februari 2023 hingga batas waktu yang akan ditentukan kemudian hari. Sementara harga batas bawah atau floor price pembelian gabah/beras yakni mengacu pada HPP yang diatur Permendag No.24 Tahun 2020, yaitu GKP tingkat petani Rp 4.200 per kg, GKP tingkat penggilingan Rp4.250 per kg, GKG tingkat penggilingan Rp5.250 per kg, dan beras medium di gudang Perum Bulog Rp8.300 per kg.

Baca Juga

Menyikapi hal tersebut, Kepala Bidang Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pamekasan, Frida Eka Diana menyampaikan, harga gabah saat ini mencapai Rp5.400 per kilogram. Hal itu disebabkan karena saat ini para petani masih belum melakukan panen.

Baca juga : Upaya Pemkab Jaga Stabilitas Harga dan Kualitas Beras

“Meski sudah masuk masa panen, namun hal itu masih belum merata hanya sebagian saja yang panen. Dan untuk wilayah Madura sendiri petani tidak menjual gabah, dan saat mereka butuh maka pasti petani akan menjual dalam bentuk beras, sehingga gabah mahal karena memasok dari luar,” jelasnya saat ditemui wartawan SERU.co.id Senin, (27/2/2023).

Meski sudah jelas, lanjut Eka, dalam ketentuan yang tertuang dalam Surat Edaran (SE) Kepala Badan Pangan Nasional Republik Indonesia tentang harga batas atas pembelian gabah atau beras, ditetapkan yakni Gabah Kering Panen (GKP) Tingkat Petani Rp 4.550 per kg, GKP Tingkat Penggilingan Rp 4.650 per kg, Gabah Kering Giling (GKG) Tingkat Penggilingan Rp 5.700 per kg, dan Beras Medium di Gudang Perum Bulog Rp 9.000 per kg.

Baca juga : Panen Padi Organik, Bupati Blitar: Potensi Yang Harus Dikembangkan

“Harga eceran tertinggi (HET) itu sebenarnya adalah harga Pemerintah, dan itu sudah mekanisme pasar, jika sudah musim panen raya insyaallah harga beras dan gabah mulai stabil kembali, apalagi saat ini sudah mau masuk bulan Rmadan,” tandasnya. (udi/mzm)


Baca juga:

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *