Warga Pandanrejo Keluhkan Tak Adanya Trotoar

Minim fasilitas : Tidak adanya trotoar di Jalan Raya Pandanrejo membuat pandangan nampak kotor, pejalan kaki mengeluh tiap hujan becek. (lih)

• Tiap hujan jalanan becek, hak pejalan kaki tak terwadahi

Bacaan Lainnya

Batu, SERU.co.id – Warga Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, mengeluh tak adanya trotoar di sisi Jalan Raya Pandanrejo.
Akibat dari ketiadaan trotoar sebagai pembatas jalan raya, para pejalan kaki merasa kurang nyaman, karena becek bila habis turun hujan.

Warga sekitar, Liviana (31) mengatakan, dirinya sangat prihatin dengan kondisi Jalan Raya Pandanrejo yang tanpa trotoar atau badan jalan, karena sangat membahayakan para pejalan kaki. Padahal pemerintah seharusnya memberikan ruang berupa fasilitas umum demi hak pejalan kaki.

“Trotoar kan juga berfungsi sebagai pembatas jalan, jika tidak ada sangat membahayakan pejalan kaki, karena banyaknya kendaraan bermotor yang kadang lewat tidak beraturan Apalagi musim penghujan jalanannya menjadi becek,” keluh Ana, Jumat (31/1/2020).

Senada, Irwanto (45), pejalan kaki yang sedang melintas berharap pemerintah segera membangun trotoar untuk memudahkan akses pejalan kaki. Selain itu, trotoar juga berfungsi mempercantik pandangan kota.

Kepala Desa Pandanrejo, Abdul Manan. (lih)

“Ya gak tau, dulu pernah warga menyampaikan hal ini ke Pemdes Pandanrejo. Tapi belum tau perkembangannya,” ucap dia.

Menanggapi hal itu, Kepala Desa Pandanrejo, Abdul Manan mengatakan, jika pihak desa sudah sering menyampaikan saat Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan sejak 2011, tapi belum ada tindak lanjut dari Pemkot Batu.

“Bukan hanya musrenbangcam saja, tapi kami sudah menyampaikan langsung ke dinas dan walikota. Tujuan kami menyampaikan terus menerus, yaitu supaya segera ada tindakan dan jadi prioritas,” terang Manan, di kantornya.

Manan membenarkan jika trotoar hanya ada di samping selatan samping Jembatan Kali Lanang yang diperuntukkan untuk murid sekolah.

“Masyarakat sering mengeluh, kenapa di jalan lain terus dipercantik dan dibangun, misal di Ir. Soekarno, tapi di Pandanrejo tidak. Jika dibangun, keberadaan trotoar pasti bermanfaat bagi pejalan kaki serta mempercantik ruang,” imbuhnya.

Selain trotoar, jalur menuju Kota Batu dari arah Karang Ploso juga sering terjadi kecelakaan, lantaran kurang lebarnya jalan. Manan berharap kedua pimpinan daerah (pimda) Kabupaten Malang dan Kota Batu bisa bersinergi dan membahas ini atau menyampaikan ke Gubernur Jatim.

“Sering terjadi kecelakaan, jalannya terlalu sempit jika dilintasi bus, seperti di Jurang Susuh. Harapan kami ada pelebaran jalan, misal di cor samping kanan kiri lalu dipasang trotoar,” paparnya.

Jika sampai terealisasi, Manan mengaku perbaikan fasilitas jalan juga bakal menghidupkan wisata-wisata desa di jalur tersebut. Misal desa wisata di Desa Pandanrejo, Giripurno dan Bumiaji. (lih/rhd)

Pos terkait