Wahyu menyebut, pihaknya dibantu oleh warga dan mengetahui keberadan tersangka terakhir kali tengah bersembunyi di dalam gua di balik bukit belakang rumahnya sebelum diketemukan meninggal dunia.
“30 Januari, dini hari 00.00-03.00 tim kami mengetahui persembunyian tersangka, yaitu di dalam gua, di balik bukit. Pengakuan dari warga, warga setempat baru tau ada gua,” jelasnya.
Dimana didalam gua, ada beberapa tikar yang disusun untuk tempat tidur serta beberapa buah, yang diduga dikonsumsi oleh Sukarni untuk bertahan hidup di dalam hutan tersebut.
“Kami tunggu sampai pukul 03.00, akhirnya kami menyusuri kembali daerah bawah. Di mana Kami yakini ia mengambil air minum di sungai. Namun tidak ada hasilnya,” terangnya.
Namun pagi hari sekiar pukul 07.00, seorang siswa SD mendapati seseorang yang tengah tergantung dengan keadaan di bagian lehernya sudah terlilit tali tambang dan dalam keadaan kaku.
“Yang pertama kali melihat adalah anak SD. Karena lokasi penemuan mayat berada di belakang sekolah dan di belakang paman rumah tersangka,” terangnya.
Saat pertama kali ditemukan, masyarakat sekitar sempat tidak mengenali jika orang yang bunuh diri adalah Sukarni. Dimana, keadaan tubuhnya yang sudah kurus sekali. Ditambah dirinya yang sudah lama merantau ke luar pulau bersama Herlina, sebelum api cemburu membakar amarahnya hingga berakhir tragis seperti ini.
