Percekcokan Masalah Ekonomi dan Orang Ketiga Diduga Penyebab Kematian Pasutri di Lawang

Percekcokan Masalah Ekonomi dan Orang Ketiga Diduga Penyebab Kematian Pasutri di Lawang
TKP gantung diri dan dugaan pembunuhan di Kecamatan Lawang. (wul)

Malang, SERU.co.id – Dari hasil pengembangan kasus meninggalnya pasangan suami istri (pasutri) di Kecamatan Lawang dengan cara yang mengenaskan. Kuat dugaan pelaku pembunuhan tersebut dilakukan oleh sang suami, sebelum dirinya mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Setelah sempat terjadi percekcokan lantaran permasalahan ekonomi dan orang ketiga.

Kapolsek Lawang, AKP Moch Lutfi menerangkan, dari hasil penyelidikan yang telah dilakukan di TKP dan keterangan dari sejumlah saksi. Kuat dugaan pelaku penganiayaan yang berujung pada kematian Iin Andayani tersebut dilakukan oleh sang suami, Arik Wicaksono.

Bacaan Lainnya

“Jadi pelakunya kuat dugaan ya suaminya. Di samping memang tidak ada lagi orang yang ada di situ dan dikuatkan adanya percekcokan antara pasutri tersebut, itu informasi dari anaknya. Jadi sebelum pelaku itu gantung diri, dia (diduga kuat) menikam istrinya lebih dulu,” seru Lutfi, saat dikonfirmasi, Kamis (24/7/2025).

Berdasarkan penuturan anak pertama, lanjut Lutfi, sebelum terjadi tragedi, kedua orang tuanya sudah sering kali cekcok. Dilandasi karena permasalahn ekonomi dan orang ketiga.

“Masalah ekonomi, terus terakhir itu mau pinjam sepeda motor istrinya, tapi sama istrinya gak boleh khawatir dibawa gak dikembalikan. Selain masalah ekonomi itu juga masalah cewek, suaminya itu selingkuh menurut informasi dari anaknya,” bebernya.

baca juga: Sebelum Ditemukan Meninggal Mengenaskan Pasutri di Lawang Sempat Terlibat Pertengkaran

Lutfi mengatakan, putri korban menerangkan jika sang ayah adalah pria yang enggan untuk bekerja. Bahkan jika ibu memintanya untuk bekerja, ia berencana pergi merantau ke Pulau Kalimantan, namun meminta uang saku kepada Iin.

“Yang laki itu gak mau bekerja, kalau disuruh bekerja dia menyampaikan ‘ya sudah tak kerja di Kalimantan’ tapi minta sangu. Tapi 2-3 hari kembali lagi,” bebernya.

Selanjutnya, ia menerangkan, dari penuturan anak korban pula diketahui, jika sang ayah sudah melakukan upaya bunuh diri selama 3 kali.

“Sebelumnya upaya suami gantung diri rupanya juga sudah 3 kali, ini menurut informasi dari anaknya,” bebernya.

Nahasnya, aksi percobaan bunuh diri yang dilakukan pria tersebut selalu digagalkan oleh anak malang tersebut.

“Artinya bahwa upaya bundir yang ingin dia (suami) lakukan itu berarti sudah direncanakan. Tetapi kali ini diawali dengan penusukan (ke istrinya) menggunakan pisau,” ungkap Lutfi.

Pria berkacamata itu menerangkan, didalam TKP ditemukan dua pisau. Dimana yang satu pisau sudah digunakan untuk menusuk korban hingga patah dan dilempar melalui jendela. Namun satu pisau lainnya masih belum digunakan dan masih tersimpan di dalam tas.

“Kalau yang satu itu digunakan, setelah itu dilempar melalui jendela,” ungkapnya.

baca juga: Polisi Dalami Peristiwa Kematian Misterius Pasutri di Lawang

Dikatakan Lutfi, kedua anak yang ditinggalkan kedua korban masih sangat kecil. Dimana anak pertama mereka masih duduk dibangku SMP kelas 3 dan anak kedua kelas 2 SD.

“Ini Muspika ingin mengambil langkah, nantinya akan diberikan pendampingan. Mungkin kita bersurat ke psikolog RSJ dulu (untuk menghilangkan trauma),” terangnya. (wul/rhd)

Pos terkait