Dengan pemasangan itu, Priyono mengharap ada atensi khusus dari pemerintah. Sebenarnya hal tersebut adalah tanggung jawab pemerintah.
“Masak warganya selalu urunan terus. Yo harus ada keberpihakan dari pemerintah terkait lah,” jelas dia.
Sementara itu penjaga palang pintu Desa Sambigede, Agus Suyitno (62) menjelaskan, sebelum ada palang pintu yang dibangun warga, dirinya menggunakan tangannya untuk menghalangi mayatakat yang akan melintas agar menunggu terlebih dahulu kereta melintas.
“Tangan saya dibentangkan di sana,” kata dia.
Ia mengaku, selepas pemasangan ini dilakukan pekerjaannya dalam menjaga perlintasan itu jauh lebih mudah. Hanya dengan cara mengaitkan palang pintu itu saat ada kereta api yang hendak lewat.
Dirinya berharap, dengan pemasangan ini, semoga tidak ada lagi korban laka KA, khususnya di desa itu. Dirinya juga membenarkan, jika perlintasan itu menjadi salah satu perlintasan yang sering terjadi kecelakaan.
“Ya semoga tidak ada laka KA lagi,” harap Agus Suyitno. (wul/ono)
