Sementara itu, Ketua Tanfidziyah, Dr. KH. Isroqunnajah, M.Ag mengaku, bersyukur Allah telah memberikan kemudahan bagi NU untuk khidmat kepada negeri ini. Disebutkannya, NU adalah satu di antara elemen bangsa yang senantiasa menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Terlebih, Indonesia memiliki banyak etnis, ras, suku, bahasa yang sangat rentan dengan disintregrasi.
“Tetapi atas usaha kita bersama. Semua bersepakat untuk kemudian menciptakan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sehingga komitmen kami, NU dan NKRI Harga Mati,” tegasnya.
Usia 100 tahun bukan sekedar perkara angka, lanjutnya, tetapi persoalan tantangan ke depan, bagaimana semua mampu merawat jagad. Harmoni yang Allah inginkan terkait dengan kita semua di alam semesta ini harus bisa dijaga.
“Ini menjadi komitmen NU. Bahwa NU ke depan berkomitmen untuk merawat jagad, membangun peradaban ini sampai berabad-abad,” urainya.
Karena itu, lanjut Gus Is, pada tahun ini PBNU menggelar banyak acara. Termasuk Kota Malang menggelar banyak giat yang memobilisasi massa seperti kegiatan ini.
“Saya secara pribadi dan atas nama Ketua PCNU memberikan apresiasi luar biasa. Baik kepada masyarakat dan Forkompinda yang telah mensuport kegiatan ini, termasuk warga NU sendiri,” tandasnya. (rhd)
Baca juga:
- KONI Batu Bakar Semangat Tanding Atlet Lewat Character Building
- Karate Championship Piala Dandim 0833 Ajang Pencarian Bibit Unggul Atlet Nasional Internasional
- Target Empat Medali Emas, Wali Kota Malang Motivasi Atlet Basket Hadapi Porprov IX Jatim
- Belum Jadi Aset Penuh Pemkot Malang, Velodrome Minim Perbaikan Jelang Porprov IX Jatim
- Kadispora Jawa Timur Tinjau Venue Porprov IX Jatim, 90 Persen Siap Digunakan